Perubahan
On 14 November 2023 05.36.40 UTC, bidstatistik:
f | 1 | { | f | 1 | { |
2 | "author": "Dinas Kelautan dan Perikanan ", | 2 | "author": "Dinas Kelautan dan Perikanan ", | ||
3 | "author_email": "dkpprovkaltim@gmail.com", | 3 | "author_email": "dkpprovkaltim@gmail.com", | ||
4 | "creator_user_id": "33aaff75-c103-4454-80d5-73f095521e72", | 4 | "creator_user_id": "33aaff75-c103-4454-80d5-73f095521e72", | ||
5 | "extras": [], | 5 | "extras": [], | ||
6 | "groups": [], | 6 | "groups": [], | ||
7 | "id": "071b8afe-3956-461c-a9f7-bb21a786b693", | 7 | "id": "071b8afe-3956-461c-a9f7-bb21a786b693", | ||
8 | "isopen": false, | 8 | "isopen": false, | ||
9 | "license_id": "other-nc", | 9 | "license_id": "other-nc", | ||
10 | "license_title": "Lainnya (Non-Commercial)", | 10 | "license_title": "Lainnya (Non-Commercial)", | ||
11 | "maintainer": "Heliana", | 11 | "maintainer": "Heliana", | ||
12 | "maintainer_email": "dkpprovkaltim@gmail.com", | 12 | "maintainer_email": "dkpprovkaltim@gmail.com", | ||
13 | "metadata_created": "2023-05-12T09:56:08.261801", | 13 | "metadata_created": "2023-05-12T09:56:08.261801", | ||
n | 14 | "metadata_modified": "2023-11-14T03:02:52.580648", | n | 14 | "metadata_modified": "2023-11-14T05:36:40.576491", |
15 | "name": "16_fd-2021-2022_peremajaan-terumbu-karang", | 15 | "name": "16_fd-2021-2022_peremajaan-terumbu-karang", | ||
16 | "notes": "PEREMAJAAN TERUMBU KARANG KALIMANTAN TIMUR TAHUN | 16 | "notes": "PEREMAJAAN TERUMBU KARANG KALIMANTAN TIMUR TAHUN | ||
17 | 2021-2023\r\nTERUMBU KARANG KALIMANTAN TIMUR DALAM 1 TAHUN\r\n\r\nA. | 17 | 2021-2023\r\nTERUMBU KARANG KALIMANTAN TIMUR DALAM 1 TAHUN\r\n\r\nA. | ||
18 | DEFINISI TERUMBU KARANG\r\n\r\nTerumbu karang adalah sekumpulan hewan | 18 | DEFINISI TERUMBU KARANG\r\n\r\nTerumbu karang adalah sekumpulan hewan | ||
19 | karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut | 19 | karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut | ||
20 | zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria | 20 | zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria | ||
21 | kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri | 21 | kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri | ||
22 | dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan | 22 | dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan | ||
23 | Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul. Morfologi dan | 23 | Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul. Morfologi dan | ||
24 | Fisiologi.\r\n\r\nKoloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang | 24 | Fisiologi.\r\n\r\nKoloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang | ||
25 | disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu | 25 | disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu | ||
26 | polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut | 26 | polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut | ||
27 | yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel. Namun pada | 27 | yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel. Namun pada | ||
28 | kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi | 28 | kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi | ||
29 | banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik | 29 | banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik | ||
30 | dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang | 30 | dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang | ||
31 | merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan | 31 | merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan | ||
32 | mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.\r\n\r\nHabitat | 32 | mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.\r\n\r\nHabitat | ||
33 | Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang | 33 | Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang | ||
34 | masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan | 34 | masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan | ||
35 | laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan | 35 | laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan | ||
36 | tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak | 36 | tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak | ||
37 | bersimbiosis dengan zooxanhellae dan tidak membentuk | 37 | bersimbiosis dengan zooxanhellae dan tidak membentuk | ||
38 | karang.\r\n\r\nEkosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di | 38 | karang.\r\n\r\nEkosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di | ||
39 | perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan | 39 | perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan | ||
40 | hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, Eutrofikasi dan | 40 | hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, Eutrofikasi dan | ||
41 | memerlukan kualitas perairan alami (pristine). Demikian halnya dengan | 41 | memerlukan kualitas perairan alami (pristine). Demikian halnya dengan | ||
42 | perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang melanda | 42 | perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang melanda | ||
43 | perairan tropis pada tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang | 43 | perairan tropis pada tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang | ||
44 | (coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%. | 44 | (coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%. | ||
45 | Selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di | 45 | Selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di | ||
46 | perairan Indonesia adalah 2-3 \u00b0C di atas suhu normal.\r\n | 46 | perairan Indonesia adalah 2-3 \u00b0C di atas suhu normal.\r\n | ||
47 | \r\n\r\nB. MANFAAT TERUMBU KARANG\r\n\r\nTerumbu karang mengandung | 47 | \r\n\r\nB. MANFAAT TERUMBU KARANG\r\n\r\nTerumbu karang mengandung | ||
48 | berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi | 48 | berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi | ||
49 | maupun ekonomi. Estimasi jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu | 49 | maupun ekonomi. Estimasi jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu | ||
50 | karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan | 50 | karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan | ||
51 | manfaat tidak langsung.\r\n\r\nManfaat dari terumbu karang yang | 51 | manfaat tidak langsung.\r\n\r\nManfaat dari terumbu karang yang | ||
52 | langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah: sebagai tempat hidup | 52 | langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah: sebagai tempat hidup | ||
53 | ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan | 53 | ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan | ||
54 | kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, batu karang, pariwisata, | 54 | kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, batu karang, pariwisata, | ||
55 | wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya, serta penelitian | 55 | wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya, serta penelitian | ||
56 | dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di | 56 | dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di | ||
57 | dalamnya.\r\n\r\nSedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak | 57 | dalamnya.\r\n\r\nSedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak | ||
58 | langsung adalah sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan | 58 | langsung adalah sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan | ||
59 | gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman | 59 | gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman | ||
60 | hayati.\r\n\r\n\r\nC. KLASIFIKASI TERUMBU KARANG / JENIS-JENIS TERUMBU | 60 | hayati.\r\n\r\n\r\nC. KLASIFIKASI TERUMBU KARANG / JENIS-JENIS TERUMBU | ||
61 | KARANG\r\n\r\n1. Berdasarkan kemampuan memproduksi kapur\r\n\r\na. | 61 | KARANG\r\n\r\n1. Berdasarkan kemampuan memproduksi kapur\r\n\r\na. | ||
62 | Karang hermatipik\r\nKarang hermatifik adalah karang yang dapat | 62 | Karang hermatipik\r\nKarang hermatifik adalah karang yang dapat | ||
63 | membentuk bangunan karang yang dikenal menghasilkan terumbu dan | 63 | membentuk bangunan karang yang dikenal menghasilkan terumbu dan | ||
64 | penyebarannya hanya ditemukan di daerah tropis. Karang hermatipik | 64 | penyebarannya hanya ditemukan di daerah tropis. Karang hermatipik | ||
65 | bersimbiosis mutualisme dengan zooxanthellae, yaitu sejenis algae | 65 | bersimbiosis mutualisme dengan zooxanthellae, yaitu sejenis algae | ||
66 | uniseluler (Dinoflagellata unisuler), seperti Gymnodinium | 66 | uniseluler (Dinoflagellata unisuler), seperti Gymnodinium | ||
67 | microadriatum, yang terdapat di jaringan-jaringan polip binatang | 67 | microadriatum, yang terdapat di jaringan-jaringan polip binatang | ||
68 | karang dan melaksanakan Fotosintesis. Dalam simbiosis, zooxanthellae | 68 | karang dan melaksanakan Fotosintesis. Dalam simbiosis, zooxanthellae | ||
69 | menghasilkan oksigen dan senyawa organik melalui fotosintesis yang | 69 | menghasilkan oksigen dan senyawa organik melalui fotosintesis yang | ||
70 | akan dimanfaatkan oleh karang, sedangkan karang menghasilkan komponen | 70 | akan dimanfaatkan oleh karang, sedangkan karang menghasilkan komponen | ||
71 | inorganik berupa nitrat, fosfat dan karbon dioksida untuk keperluan | 71 | inorganik berupa nitrat, fosfat dan karbon dioksida untuk keperluan | ||
72 | hidup zooxanthellae. Hasil samping dari aktivitas ini adalah endapan | 72 | hidup zooxanthellae. Hasil samping dari aktivitas ini adalah endapan | ||
73 | kalsium karbonat yang struktur dan bentuk bangunannya khas. Ciri ini | 73 | kalsium karbonat yang struktur dan bentuk bangunannya khas. Ciri ini | ||
74 | akhirnya digunakan untuk menentukan jenis atau spesies binatang | 74 | akhirnya digunakan untuk menentukan jenis atau spesies binatang | ||
75 | karang.\r\n\r\nKarang hermatipik mempunyai sifat yang unik yaitu | 75 | karang.\r\n\r\nKarang hermatipik mempunyai sifat yang unik yaitu | ||
76 | perpaduan antara sifat hewan dan tumbuhan sehingga arah pertumbuhannya | 76 | perpaduan antara sifat hewan dan tumbuhan sehingga arah pertumbuhannya | ||
77 | selalu bersifat Fototropik positif. Umumnya jenis karang ini hidup di | 77 | selalu bersifat Fototropik positif. Umumnya jenis karang ini hidup di | ||
78 | perairan pantai /laut yang cukup dangkal dimana penetrasi cahaya | 78 | perairan pantai /laut yang cukup dangkal dimana penetrasi cahaya | ||
79 | matahari masih sampai ke dasar perairan tersebut. Disamping itu untuk | 79 | matahari masih sampai ke dasar perairan tersebut. Disamping itu untuk | ||
80 | hidup binatang karang membutuhkan suhu air yang hangat berkisar antara | 80 | hidup binatang karang membutuhkan suhu air yang hangat berkisar antara | ||
81 | 25-32 \u00b0C.\r\n\r\nb. Karang ahermatipik\r\nKarang ahermatipik | 81 | 25-32 \u00b0C.\r\n\r\nb. Karang ahermatipik\r\nKarang ahermatipik | ||
82 | tidak menghasilkan terumbu dan ini merupakan kelompok yang tersebar | 82 | tidak menghasilkan terumbu dan ini merupakan kelompok yang tersebar | ||
83 | luas diseluruh dunia\r\n\r\n \r\n2. Berdasarkan bentuk dan tempat | 83 | luas diseluruh dunia\r\n\r\n \r\n2. Berdasarkan bentuk dan tempat | ||
84 | tumbuh\r\n\r\na. Terumbu (reef)\r\nEndapan masif batu kapur | 84 | tumbuh\r\n\r\na. Terumbu (reef)\r\nEndapan masif batu kapur | ||
85 | (limestone), terutama kalsium karbonat (CaCO3), yang utamanya | 85 | (limestone), terutama kalsium karbonat (CaCO3), yang utamanya | ||
86 | dihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain, seperti alga | 86 | dihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain, seperti alga | ||
87 | berkapur, yang mensekresi kapur, seperti alga berkapur dan Mollusca. | 87 | berkapur, yang mensekresi kapur, seperti alga berkapur dan Mollusca. | ||
88 | Konstruksi batu kapur biogenis yang menjadi struktur dasar suatu | 88 | Konstruksi batu kapur biogenis yang menjadi struktur dasar suatu | ||
89 | ekosistem pesisir. Dalam dunia navigasi laut, terumbu adalah | 89 | ekosistem pesisir. Dalam dunia navigasi laut, terumbu adalah | ||
90 | punggungan laut yang terbentuk oleh batuan kapur (termasuk karang yang | 90 | punggungan laut yang terbentuk oleh batuan kapur (termasuk karang yang | ||
91 | masuh hidup)di laut dangkal.\r\n\r\nb. Karang (koral)\r\nDisebut juga | 91 | masuh hidup)di laut dangkal.\r\n\r\nb. Karang (koral)\r\nDisebut juga | ||
92 | karang batu (stony coral), yaitu hewan dari Ordo Scleractinia, yang | 92 | karang batu (stony coral), yaitu hewan dari Ordo Scleractinia, yang | ||
93 | mampu mensekresi CaCO3. Karang batu termasuk ke dalam Kelas Anthozoa | 93 | mampu mensekresi CaCO3. Karang batu termasuk ke dalam Kelas Anthozoa | ||
94 | yaitu anggota Filum Coelenterata yang hanya mempunyai stadium | 94 | yaitu anggota Filum Coelenterata yang hanya mempunyai stadium | ||
95 | polip.[2] Dalam proses pembentukan terumbu karang maka karang batu | 95 | polip.[2] Dalam proses pembentukan terumbu karang maka karang batu | ||
96 | (Scleratina) merupakan penyusun yang paling penting atau hewan karang | 96 | (Scleratina) merupakan penyusun yang paling penting atau hewan karang | ||
97 | pembangun terumbu. Karang adalah hewan klonal yang tersusun atas | 97 | pembangun terumbu. Karang adalah hewan klonal yang tersusun atas | ||
98 | puluhan atau jutaan individu yang disebut polip. Contoh makhluk klonal | 98 | puluhan atau jutaan individu yang disebut polip. Contoh makhluk klonal | ||
99 | adalah tebu atau bambu yang terdiri atas banyak ruas.\r\n\r\nc. Karang | 99 | adalah tebu atau bambu yang terdiri atas banyak ruas.\r\n\r\nc. Karang | ||
100 | terumbu\r\nPembangun utama struktur terumbu, biasanya disebut juga | 100 | terumbu\r\nPembangun utama struktur terumbu, biasanya disebut juga | ||
101 | sebagai karang hermatipik (hermatypic coral) atau karang yang | 101 | sebagai karang hermatipik (hermatypic coral) atau karang yang | ||
102 | menghasilkan kapur. Karang terumbu berbeda dari karang lunak yang | 102 | menghasilkan kapur. Karang terumbu berbeda dari karang lunak yang | ||
103 | tidak menghasilkan kapur, berbeda dengan batu karang (rock) yang | 103 | tidak menghasilkan kapur, berbeda dengan batu karang (rock) yang | ||
104 | merupakan batu cadas atau batuan vulkanik.\r\n\r\nd. Terumbu | 104 | merupakan batu cadas atau batuan vulkanik.\r\n\r\nd. Terumbu | ||
105 | karang\r\nEkosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh | 105 | karang\r\nEkosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh | ||
106 | biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis\u00ad-jenis karang | 106 | biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis\u00ad-jenis karang | ||
107 | batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar | 107 | batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar | ||
108 | lainnya seperti jenis\u00ad-jenis moluska, Krustasea, Echinodermata, | 108 | lainnya seperti jenis\u00ad-jenis moluska, Krustasea, Echinodermata, | ||
109 | Polikhaeta, Porifera, dan Tunikata serta biota-biota lain yang hidup | 109 | Polikhaeta, Porifera, dan Tunikata serta biota-biota lain yang hidup | ||
110 | bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis Plankton dan | 110 | bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis Plankton dan | ||
111 | jenis-jenis nekton.[6]\r\n\r\n\r\n3. Berdasarkan letak\r\n\r\na. | 111 | jenis-jenis nekton.[6]\r\n\r\n\r\n3. Berdasarkan letak\r\n\r\na. | ||
112 | Terumbu karang tepi\r\nTerumbu karang tepi atau karang penerus atau | 112 | Terumbu karang tepi\r\nTerumbu karang tepi atau karang penerus atau | ||
113 | fringing reefs adalah jenis terumbu karang paling sederhana dan paling | 113 | fringing reefs adalah jenis terumbu karang paling sederhana dan paling | ||
114 | banyak ditemui di pinggir pantai yang terletak di daerah tropis. | 114 | banyak ditemui di pinggir pantai yang terletak di daerah tropis. | ||
115 | Terumbu karang tepi berkembang di mayoritas pesisir pantai dari | 115 | Terumbu karang tepi berkembang di mayoritas pesisir pantai dari | ||
116 | pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter | 116 | pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter | ||
117 | dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam | 117 | dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam | ||
118 | proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai | 118 | proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai | ||
119 | dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang | 119 | dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang | ||
120 | mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas | 120 | mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas | ||
121 | mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan | 121 | mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan | ||
122 | (Banten), Nusa Dua (Bali).\r\n\r\nb. Terumbu karang | 122 | (Banten), Nusa Dua (Bali).\r\n\r\nb. Terumbu karang | ||
123 | penghalang\r\nSecara umum, terumbu karang penghalang atau barrier | 123 | penghalang\r\nSecara umum, terumbu karang penghalang atau barrier | ||
124 | reefs menyerupai terumbu karang tepi, hanya saja jenis ini hidup lebih | 124 | reefs menyerupai terumbu karang tepi, hanya saja jenis ini hidup lebih | ||
125 | jauh dari pinggir pantai. Terumbu karang ini terletak sekitar | 125 | jauh dari pinggir pantai. Terumbu karang ini terletak sekitar | ||
126 | 0.5\u00ad2 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan | 126 | 0.5\u00ad2 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan | ||
127 | berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) | 127 | berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) | ||
128 | atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya | 128 | atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya | ||
129 | karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan | 129 | karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan | ||
130 | membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Batuan | 130 | membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Batuan | ||
131 | Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), | 131 | Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), | ||
132 | Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).\r\n\r\nc. Terumbu karang | 132 | Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).\r\n\r\nc. Terumbu karang | ||
133 | cincin\r\nTerumbu karang cincin atau attols merupakan terumbu karang | 133 | cincin\r\nTerumbu karang cincin atau attols merupakan terumbu karang | ||
134 | yang berbentuk cincin dan berukuran sangat besar menyerupai pulau. | 134 | yang berbentuk cincin dan berukuran sangat besar menyerupai pulau. | ||
135 | Atol banyak ditemukan pada daerah tropis di Samudra Atlantik. Terumbu | 135 | Atol banyak ditemukan pada daerah tropis di Samudra Atlantik. Terumbu | ||
136 | karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari | 136 | karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari | ||
137 | pulau\u00ad-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat | 137 | pulau\u00ad-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat | ||
138 | perbatasan dengan daratan.\r\n\r\nd.Terumbu karang datar\r\nTerumbu | 138 | perbatasan dengan daratan.\r\n\r\nd.Terumbu karang datar\r\nTerumbu | ||
139 | karang datar atau gosong terumbu (patch reefs), kadang-kadang disebut | 139 | karang datar atau gosong terumbu (patch reefs), kadang-kadang disebut | ||
140 | juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah | 140 | juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah | ||
141 | ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu | 141 | ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu | ||
142 | pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara | 142 | pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara | ||
143 | horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: | 143 | horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: | ||
144 | Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu | 144 | Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu | ||
145 | (Aceh)\r\n\r\n\r\n4. Berdasarkan zonasi\r\n\r\na. Terumbu yang | 145 | (Aceh)\r\n\r\n\r\n4. Berdasarkan zonasi\r\n\r\na. Terumbu yang | ||
146 | menghadap angin\r\nTerumbu yang menghadap angin (dalam bahasa Inggris: | 146 | menghadap angin\r\nTerumbu yang menghadap angin (dalam bahasa Inggris: | ||
147 | Windward reef) Windward merupakan sisi yang menghadap arah datangnya | 147 | Windward reef) Windward merupakan sisi yang menghadap arah datangnya | ||
148 | angin. Zona ini diawali oleh lereng terumbu yang menghadap ke arah | 148 | angin. Zona ini diawali oleh lereng terumbu yang menghadap ke arah | ||
149 | laut lepas. Di lereng terumbu, kehidupan karang melimpah pada | 149 | laut lepas. Di lereng terumbu, kehidupan karang melimpah pada | ||
150 | kedalaman sekitar 50 meter dan umumnya didominasi oleh karang lunak. | 150 | kedalaman sekitar 50 meter dan umumnya didominasi oleh karang lunak. | ||
151 | Namun, pada kedalaman sekitar 15 meter sering terdapat teras terumbu | 151 | Namun, pada kedalaman sekitar 15 meter sering terdapat teras terumbu | ||
152 | yang memiliki kelimpahan karang keras yang cukup tinggi dan karang | 152 | yang memiliki kelimpahan karang keras yang cukup tinggi dan karang | ||
153 | tumbuh dengan subur. Mengarah ke dataran pulau atau gosong terumbu, di | 153 | tumbuh dengan subur. Mengarah ke dataran pulau atau gosong terumbu, di | ||
154 | bagian atas teras terumbu terdapat penutupan alga koralin yang cukup | 154 | bagian atas teras terumbu terdapat penutupan alga koralin yang cukup | ||
155 | luas di punggungan bukit terumbu tempat pengaruh gelombang yang kuat. | 155 | luas di punggungan bukit terumbu tempat pengaruh gelombang yang kuat. | ||
156 | Daerah ini disebut sebagai pematang alga. Akhirnya zona windward | 156 | Daerah ini disebut sebagai pematang alga. Akhirnya zona windward | ||
157 | diakhiri oleh rataan terumbu yang sangat dangkal.\r\n\r\nb. Terumbu | 157 | diakhiri oleh rataan terumbu yang sangat dangkal.\r\n\r\nb. Terumbu | ||
158 | yang membelakangi angin\r\nTerumbu yang membelakangi angin (Leeward | 158 | yang membelakangi angin\r\nTerumbu yang membelakangi angin (Leeward | ||
159 | reef) merupakan sisi yang membelakangi arah datangnya angin. Zona ini | 159 | reef) merupakan sisi yang membelakangi arah datangnya angin. Zona ini | ||
160 | umumnya memiliki hamparan terumbu karang yang lebih sempit daripada | 160 | umumnya memiliki hamparan terumbu karang yang lebih sempit daripada | ||
161 | windward reef dan memiliki bentangan goba (lagoon) yang cukup lebar. | 161 | windward reef dan memiliki bentangan goba (lagoon) yang cukup lebar. | ||
162 | Kedalaman goba biasanya kurang dari 50 meter, namun kondisinya kurang | 162 | Kedalaman goba biasanya kurang dari 50 meter, namun kondisinya kurang | ||
163 | ideal untuk pertumbuhan karang karena kombinasi faktor gelombang dan | 163 | ideal untuk pertumbuhan karang karena kombinasi faktor gelombang dan | ||
164 | sirkulasi air yang lemah serta sedimentasi yang lebih besar.\r\n\r\n | 164 | sirkulasi air yang lemah serta sedimentasi yang lebih besar.\r\n\r\n | ||
165 | \r\nD. DASAR HUKUM REHABILITASI TERUMBU KARANG\r\n\r\nDalam | 165 | \r\nD. DASAR HUKUM REHABILITASI TERUMBU KARANG\r\n\r\nDalam | ||
166 | Merehabilitasi Terumbu Karang telah diatur dalam peraturan perundangan | 166 | Merehabilitasi Terumbu Karang telah diatur dalam peraturan perundangan | ||
167 | sebagai berikut :\r\n1. Perpres No 121 Tahun 2012 tentang Rehabilitasi | 167 | sebagai berikut :\r\n1. Perpres No 121 Tahun 2012 tentang Rehabilitasi | ||
168 | di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, yang mengatur tetang proses | 168 | di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, yang mengatur tetang proses | ||
169 | rehabilitasi ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil yang terdiri dari | 169 | rehabilitasi ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil yang terdiri dari | ||
170 | ruang lingkup kegiatan rehabilitasi ekosistem dan populasi ikan, | 170 | ruang lingkup kegiatan rehabilitasi ekosistem dan populasi ikan, | ||
171 | kriteria kerusakan ekosistem, tahapan rehabilitasi (identifikasi | 171 | kriteria kerusakan ekosistem, tahapan rehabilitasi (identifikasi | ||
172 | penyebab kerusakan, identifikasi tingkat kerusakan, perencanaan | 172 | penyebab kerusakan, identifikasi tingkat kerusakan, perencanaan | ||
173 | rehabilitasi), monitoring dan evaluasi\r\n2. Pemen KP No. 24 Tahun | 173 | rehabilitasi), monitoring dan evaluasi\r\n2. Pemen KP No. 24 Tahun | ||
174 | 2016 tentang Tata Cara Rehabilitasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau | 174 | 2016 tentang Tata Cara Rehabilitasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau | ||
175 | Kecil yang mengatur tata cara rehabilitasi untuk masing-masing | 175 | Kecil yang mengatur tata cara rehabilitasi untuk masing-masing | ||
176 | ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil\r\n3. KepMenLHNo 04/2001 | 176 | ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil\r\n3. KepMenLHNo 04/2001 | ||
177 | tentang Kriteria Baku KerusakanTerumbu Karang\r\n4. Kepmen KP No.38 | 177 | tentang Kriteria Baku KerusakanTerumbu Karang\r\n4. Kepmen KP No.38 | ||
178 | Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Terumbu Karang\r\n\r\n | 178 | Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Terumbu Karang\r\n\r\n | ||
179 | \r\nE. DATA TERUMBU KARANG\r\n\r\nOne Map Terumbu Karang 2013 | 179 | \r\nE. DATA TERUMBU KARANG\r\n\r\nOne Map Terumbu Karang 2013 | ||
180 | (JPEG)\r\nBuku status terumbu karang tahun 2017 (pdf)\r\nBuku status | 180 | (JPEG)\r\nBuku status terumbu karang tahun 2017 (pdf)\r\nBuku status | ||
181 | terumbu karang tahun 2018 (pdf)\r\n### Meliputi Variabel:\r\n* | 181 | terumbu karang tahun 2018 (pdf)\r\n### Meliputi Variabel:\r\n* | ||
182 | Peremajaan Terumbu Karang (Unit/rak)", | 182 | Peremajaan Terumbu Karang (Unit/rak)", | ||
183 | "num_resources": 2, | 183 | "num_resources": 2, | ||
n | 184 | "num_tags": 1, | n | 184 | "num_tags": 2, |
185 | "organization": { | 185 | "organization": { | ||
186 | "approval_status": "approved", | 186 | "approval_status": "approved", | ||
187 | "created": "2021-07-08T06:54:03.371544", | 187 | "created": "2021-07-08T06:54:03.371544", | ||
188 | "description": "Jalan Kesuma Bangsa, Dadi Mulya, Samarinda, Kota | 188 | "description": "Jalan Kesuma Bangsa, Dadi Mulya, Samarinda, Kota | ||
189 | Samarinda, Kalimantan Timur 75242", | 189 | Samarinda, Kalimantan Timur 75242", | ||
190 | "id": "aa9b0229-79ad-45e8-be2f-46d8b71ed7ac", | 190 | "id": "aa9b0229-79ad-45e8-be2f-46d8b71ed7ac", | ||
191 | "image_url": "2021-07-08-061059.148542kaltim.png", | 191 | "image_url": "2021-07-08-061059.148542kaltim.png", | ||
192 | "is_organization": true, | 192 | "is_organization": true, | ||
193 | "name": "dinas-kelautan-dan-perikanan", | 193 | "name": "dinas-kelautan-dan-perikanan", | ||
194 | "state": "active", | 194 | "state": "active", | ||
195 | "title": "Dinas Kelautan dan Perikanan", | 195 | "title": "Dinas Kelautan dan Perikanan", | ||
196 | "type": "organization" | 196 | "type": "organization" | ||
197 | }, | 197 | }, | ||
198 | "owner_org": "aa9b0229-79ad-45e8-be2f-46d8b71ed7ac", | 198 | "owner_org": "aa9b0229-79ad-45e8-be2f-46d8b71ed7ac", | ||
199 | "private": false, | 199 | "private": false, | ||
200 | "relationships_as_object": [], | 200 | "relationships_as_object": [], | ||
201 | "relationships_as_subject": [], | 201 | "relationships_as_subject": [], | ||
202 | "resources": [ | 202 | "resources": [ | ||
203 | { | 203 | { | ||
204 | "cache_last_updated": null, | 204 | "cache_last_updated": null, | ||
205 | "cache_url": null, | 205 | "cache_url": null, | ||
206 | "created": "2023-05-12T09:56:56.547350", | 206 | "created": "2023-05-12T09:56:56.547350", | ||
207 | "datastore_active": false, | 207 | "datastore_active": false, | ||
208 | "description": "PEREMAJAAN TERUMBU KARANG KALIMANTAN TIMUR TAHUN | 208 | "description": "PEREMAJAAN TERUMBU KARANG KALIMANTAN TIMUR TAHUN | ||
209 | 2021-2023\r\nTERUMBU KARANG KALIMANTAN TIMUR DALAM 1 TAHUN\r\n\r\nA. | 209 | 2021-2023\r\nTERUMBU KARANG KALIMANTAN TIMUR DALAM 1 TAHUN\r\n\r\nA. | ||
210 | DEFINISI TERUMBU KARANG\r\n\r\nTerumbu karang adalah sekumpulan hewan | 210 | DEFINISI TERUMBU KARANG\r\n\r\nTerumbu karang adalah sekumpulan hewan | ||
211 | karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut | 211 | karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut | ||
212 | zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria | 212 | zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria | ||
213 | kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri | 213 | kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri | ||
214 | dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan | 214 | dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan | ||
215 | Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul. Morfologi dan | 215 | Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul. Morfologi dan | ||
216 | Fisiologi.\r\n\r\nKoloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang | 216 | Fisiologi.\r\n\r\nKoloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang | ||
217 | disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu | 217 | disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu | ||
218 | polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut | 218 | polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut | ||
219 | yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel. Namun pada | 219 | yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel. Namun pada | ||
220 | kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi | 220 | kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi | ||
221 | banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik | 221 | banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik | ||
222 | dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang | 222 | dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang | ||
223 | merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan | 223 | merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan | ||
224 | mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.\r\n\r\nHabitat | 224 | mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.\r\n\r\nHabitat | ||
225 | Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang | 225 | Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang | ||
226 | masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan | 226 | masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan | ||
227 | laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan | 227 | laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan | ||
228 | tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak | 228 | tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak | ||
229 | bersimbiosis dengan zooxanhellae dan tidak membentuk | 229 | bersimbiosis dengan zooxanhellae dan tidak membentuk | ||
230 | karang.\r\n\r\nEkosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di | 230 | karang.\r\n\r\nEkosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di | ||
231 | perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan | 231 | perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan | ||
232 | hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, Eutrofikasi dan | 232 | hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, Eutrofikasi dan | ||
233 | memerlukan kualitas perairan alami (pristine). Demikian halnya dengan | 233 | memerlukan kualitas perairan alami (pristine). Demikian halnya dengan | ||
234 | perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang melanda | 234 | perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang melanda | ||
235 | perairan tropis pada tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang | 235 | perairan tropis pada tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang | ||
236 | (coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%. | 236 | (coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%. | ||
237 | Selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di | 237 | Selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di | ||
238 | perairan Indonesia adalah 2-3 \u00b0C di atas suhu normal.\r\n | 238 | perairan Indonesia adalah 2-3 \u00b0C di atas suhu normal.\r\n | ||
239 | \r\n\r\nB. MANFAAT TERUMBU KARANG\r\n\r\nTerumbu karang mengandung | 239 | \r\n\r\nB. MANFAAT TERUMBU KARANG\r\n\r\nTerumbu karang mengandung | ||
240 | berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi | 240 | berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi | ||
241 | maupun ekonomi. Estimasi jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu | 241 | maupun ekonomi. Estimasi jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu | ||
242 | karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan | 242 | karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan | ||
243 | manfaat tidak langsung.\r\n\r\nManfaat dari terumbu karang yang | 243 | manfaat tidak langsung.\r\n\r\nManfaat dari terumbu karang yang | ||
244 | langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah: sebagai tempat hidup | 244 | langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah: sebagai tempat hidup | ||
245 | ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan | 245 | ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan | ||
246 | kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, batu karang, pariwisata, | 246 | kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, batu karang, pariwisata, | ||
247 | wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya, serta penelitian | 247 | wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya, serta penelitian | ||
248 | dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di | 248 | dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di | ||
249 | dalamnya.\r\n\r\nSedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak | 249 | dalamnya.\r\n\r\nSedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak | ||
250 | langsung adalah sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan | 250 | langsung adalah sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan | ||
251 | gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman | 251 | gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman | ||
252 | hayati.\r\n\r\n\r\nC. KLASIFIKASI TERUMBU KARANG / JENIS-JENIS TERUMBU | 252 | hayati.\r\n\r\n\r\nC. KLASIFIKASI TERUMBU KARANG / JENIS-JENIS TERUMBU | ||
253 | KARANG\r\n\r\n1. Berdasarkan kemampuan memproduksi kapur\r\n\r\na. | 253 | KARANG\r\n\r\n1. Berdasarkan kemampuan memproduksi kapur\r\n\r\na. | ||
254 | Karang hermatipik\r\nKarang hermatifik adalah karang yang dapat | 254 | Karang hermatipik\r\nKarang hermatifik adalah karang yang dapat | ||
255 | membentuk bangunan karang yang dikenal menghasilkan terumbu dan | 255 | membentuk bangunan karang yang dikenal menghasilkan terumbu dan | ||
256 | penyebarannya hanya ditemukan di daerah tropis. Karang hermatipik | 256 | penyebarannya hanya ditemukan di daerah tropis. Karang hermatipik | ||
257 | bersimbiosis mutualisme dengan zooxanthellae, yaitu sejenis algae | 257 | bersimbiosis mutualisme dengan zooxanthellae, yaitu sejenis algae | ||
258 | uniseluler (Dinoflagellata unisuler), seperti Gymnodinium | 258 | uniseluler (Dinoflagellata unisuler), seperti Gymnodinium | ||
259 | microadriatum, yang terdapat di jaringan-jaringan polip binatang | 259 | microadriatum, yang terdapat di jaringan-jaringan polip binatang | ||
260 | karang dan melaksanakan Fotosintesis. Dalam simbiosis, zooxanthellae | 260 | karang dan melaksanakan Fotosintesis. Dalam simbiosis, zooxanthellae | ||
261 | menghasilkan oksigen dan senyawa organik melalui fotosintesis yang | 261 | menghasilkan oksigen dan senyawa organik melalui fotosintesis yang | ||
262 | akan dimanfaatkan oleh karang, sedangkan karang menghasilkan komponen | 262 | akan dimanfaatkan oleh karang, sedangkan karang menghasilkan komponen | ||
263 | inorganik berupa nitrat, fosfat dan karbon dioksida untuk keperluan | 263 | inorganik berupa nitrat, fosfat dan karbon dioksida untuk keperluan | ||
264 | hidup zooxanthellae. Hasil samping dari aktivitas ini adalah endapan | 264 | hidup zooxanthellae. Hasil samping dari aktivitas ini adalah endapan | ||
265 | kalsium karbonat yang struktur dan bentuk bangunannya khas. Ciri ini | 265 | kalsium karbonat yang struktur dan bentuk bangunannya khas. Ciri ini | ||
266 | akhirnya digunakan untuk menentukan jenis atau spesies binatang | 266 | akhirnya digunakan untuk menentukan jenis atau spesies binatang | ||
267 | karang.\r\n\r\nKarang hermatipik mempunyai sifat yang unik yaitu | 267 | karang.\r\n\r\nKarang hermatipik mempunyai sifat yang unik yaitu | ||
268 | perpaduan antara sifat hewan dan tumbuhan sehingga arah pertumbuhannya | 268 | perpaduan antara sifat hewan dan tumbuhan sehingga arah pertumbuhannya | ||
269 | selalu bersifat Fototropik positif. Umumnya jenis karang ini hidup di | 269 | selalu bersifat Fototropik positif. Umumnya jenis karang ini hidup di | ||
270 | perairan pantai /laut yang cukup dangkal dimana penetrasi cahaya | 270 | perairan pantai /laut yang cukup dangkal dimana penetrasi cahaya | ||
271 | matahari masih sampai ke dasar perairan tersebut. Disamping itu untuk | 271 | matahari masih sampai ke dasar perairan tersebut. Disamping itu untuk | ||
272 | hidup binatang karang membutuhkan suhu air yang hangat berkisar antara | 272 | hidup binatang karang membutuhkan suhu air yang hangat berkisar antara | ||
273 | 25-32 \u00b0C.\r\n\r\nb. Karang ahermatipik\r\nKarang ahermatipik | 273 | 25-32 \u00b0C.\r\n\r\nb. Karang ahermatipik\r\nKarang ahermatipik | ||
274 | tidak menghasilkan terumbu dan ini merupakan kelompok yang tersebar | 274 | tidak menghasilkan terumbu dan ini merupakan kelompok yang tersebar | ||
275 | luas diseluruh dunia\r\n\r\n \r\n2. Berdasarkan bentuk dan tempat | 275 | luas diseluruh dunia\r\n\r\n \r\n2. Berdasarkan bentuk dan tempat | ||
276 | tumbuh\r\n\r\na. Terumbu (reef)\r\nEndapan masif batu kapur | 276 | tumbuh\r\n\r\na. Terumbu (reef)\r\nEndapan masif batu kapur | ||
277 | (limestone), terutama kalsium karbonat (CaCO3), yang utamanya | 277 | (limestone), terutama kalsium karbonat (CaCO3), yang utamanya | ||
278 | dihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain, seperti alga | 278 | dihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain, seperti alga | ||
279 | berkapur, yang mensekresi kapur, seperti alga berkapur dan Mollusca. | 279 | berkapur, yang mensekresi kapur, seperti alga berkapur dan Mollusca. | ||
280 | Konstruksi batu kapur biogenis yang menjadi struktur dasar suatu | 280 | Konstruksi batu kapur biogenis yang menjadi struktur dasar suatu | ||
281 | ekosistem pesisir. Dalam dunia navigasi laut, terumbu adalah | 281 | ekosistem pesisir. Dalam dunia navigasi laut, terumbu adalah | ||
282 | punggungan laut yang terbentuk oleh batuan kapur (termasuk karang yang | 282 | punggungan laut yang terbentuk oleh batuan kapur (termasuk karang yang | ||
283 | masuh hidup)di laut dangkal.\r\n\r\nb. Karang (koral)\r\nDisebut juga | 283 | masuh hidup)di laut dangkal.\r\n\r\nb. Karang (koral)\r\nDisebut juga | ||
284 | karang batu (stony coral), yaitu hewan dari Ordo Scleractinia, yang | 284 | karang batu (stony coral), yaitu hewan dari Ordo Scleractinia, yang | ||
285 | mampu mensekresi CaCO3. Karang batu termasuk ke dalam Kelas Anthozoa | 285 | mampu mensekresi CaCO3. Karang batu termasuk ke dalam Kelas Anthozoa | ||
286 | yaitu anggota Filum Coelenterata yang hanya mempunyai stadium | 286 | yaitu anggota Filum Coelenterata yang hanya mempunyai stadium | ||
287 | polip.[2] Dalam proses pembentukan terumbu karang maka karang batu | 287 | polip.[2] Dalam proses pembentukan terumbu karang maka karang batu | ||
288 | (Scleratina) merupakan penyusun yang paling penting atau hewan karang | 288 | (Scleratina) merupakan penyusun yang paling penting atau hewan karang | ||
289 | pembangun terumbu. Karang adalah hewan klonal yang tersusun atas | 289 | pembangun terumbu. Karang adalah hewan klonal yang tersusun atas | ||
290 | puluhan atau jutaan individu yang disebut polip. Contoh makhluk klonal | 290 | puluhan atau jutaan individu yang disebut polip. Contoh makhluk klonal | ||
291 | adalah tebu atau bambu yang terdiri atas banyak ruas.\r\n\r\nc. Karang | 291 | adalah tebu atau bambu yang terdiri atas banyak ruas.\r\n\r\nc. Karang | ||
292 | terumbu\r\nPembangun utama struktur terumbu, biasanya disebut juga | 292 | terumbu\r\nPembangun utama struktur terumbu, biasanya disebut juga | ||
293 | sebagai karang hermatipik (hermatypic coral) atau karang yang | 293 | sebagai karang hermatipik (hermatypic coral) atau karang yang | ||
294 | menghasilkan kapur. Karang terumbu berbeda dari karang lunak yang | 294 | menghasilkan kapur. Karang terumbu berbeda dari karang lunak yang | ||
295 | tidak menghasilkan kapur, berbeda dengan batu karang (rock) yang | 295 | tidak menghasilkan kapur, berbeda dengan batu karang (rock) yang | ||
296 | merupakan batu cadas atau batuan vulkanik.\r\n\r\nd. Terumbu | 296 | merupakan batu cadas atau batuan vulkanik.\r\n\r\nd. Terumbu | ||
297 | karang\r\nEkosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh | 297 | karang\r\nEkosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh | ||
298 | biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis\u00ad-jenis karang | 298 | biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis\u00ad-jenis karang | ||
299 | batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar | 299 | batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar | ||
300 | lainnya seperti jenis\u00ad-jenis moluska, Krustasea, Echinodermata, | 300 | lainnya seperti jenis\u00ad-jenis moluska, Krustasea, Echinodermata, | ||
301 | Polikhaeta, Porifera, dan Tunikata serta biota-biota lain yang hidup | 301 | Polikhaeta, Porifera, dan Tunikata serta biota-biota lain yang hidup | ||
302 | bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis Plankton dan | 302 | bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis Plankton dan | ||
303 | jenis-jenis nekton.[6]\r\n\r\n\r\n3. Berdasarkan letak\r\n\r\na. | 303 | jenis-jenis nekton.[6]\r\n\r\n\r\n3. Berdasarkan letak\r\n\r\na. | ||
304 | Terumbu karang tepi\r\nTerumbu karang tepi atau karang penerus atau | 304 | Terumbu karang tepi\r\nTerumbu karang tepi atau karang penerus atau | ||
305 | fringing reefs adalah jenis terumbu karang paling sederhana dan paling | 305 | fringing reefs adalah jenis terumbu karang paling sederhana dan paling | ||
306 | banyak ditemui di pinggir pantai yang terletak di daerah tropis. | 306 | banyak ditemui di pinggir pantai yang terletak di daerah tropis. | ||
307 | Terumbu karang tepi berkembang di mayoritas pesisir pantai dari | 307 | Terumbu karang tepi berkembang di mayoritas pesisir pantai dari | ||
308 | pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter | 308 | pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter | ||
309 | dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam | 309 | dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam | ||
310 | proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai | 310 | proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai | ||
311 | dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang | 311 | dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang | ||
312 | mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas | 312 | mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas | ||
313 | mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan | 313 | mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan | ||
314 | (Banten), Nusa Dua (Bali).\r\n\r\nb. Terumbu karang | 314 | (Banten), Nusa Dua (Bali).\r\n\r\nb. Terumbu karang | ||
315 | penghalang\r\nSecara umum, terumbu karang penghalang atau barrier | 315 | penghalang\r\nSecara umum, terumbu karang penghalang atau barrier | ||
316 | reefs menyerupai terumbu karang tepi, hanya saja jenis ini hidup lebih | 316 | reefs menyerupai terumbu karang tepi, hanya saja jenis ini hidup lebih | ||
317 | jauh dari pinggir pantai. Terumbu karang ini terletak sekitar | 317 | jauh dari pinggir pantai. Terumbu karang ini terletak sekitar | ||
318 | 0.5\u00ad2 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan | 318 | 0.5\u00ad2 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan | ||
319 | berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) | 319 | berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) | ||
320 | atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya | 320 | atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya | ||
321 | karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan | 321 | karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan | ||
322 | membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Batuan | 322 | membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Batuan | ||
323 | Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), | 323 | Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), | ||
324 | Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).\r\n\r\nc. Terumbu karang | 324 | Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).\r\n\r\nc. Terumbu karang | ||
325 | cincin\r\nTerumbu karang cincin atau attols merupakan terumbu karang | 325 | cincin\r\nTerumbu karang cincin atau attols merupakan terumbu karang | ||
326 | yang berbentuk cincin dan berukuran sangat besar menyerupai pulau. | 326 | yang berbentuk cincin dan berukuran sangat besar menyerupai pulau. | ||
327 | Atol banyak ditemukan pada daerah tropis di Samudra Atlantik. Terumbu | 327 | Atol banyak ditemukan pada daerah tropis di Samudra Atlantik. Terumbu | ||
328 | karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari | 328 | karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari | ||
329 | pulau\u00ad-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat | 329 | pulau\u00ad-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat | ||
330 | perbatasan dengan daratan.\r\n\r\nd.Terumbu karang datar\r\nTerumbu | 330 | perbatasan dengan daratan.\r\n\r\nd.Terumbu karang datar\r\nTerumbu | ||
331 | karang datar atau gosong terumbu (patch reefs), kadang-kadang disebut | 331 | karang datar atau gosong terumbu (patch reefs), kadang-kadang disebut | ||
332 | juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah | 332 | juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah | ||
333 | ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu | 333 | ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu | ||
334 | pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara | 334 | pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara | ||
335 | horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: | 335 | horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: | ||
336 | Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu | 336 | Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu | ||
337 | (Aceh)\r\n\r\n\r\n4. Berdasarkan zonasi\r\n\r\na. Terumbu yang | 337 | (Aceh)\r\n\r\n\r\n4. Berdasarkan zonasi\r\n\r\na. Terumbu yang | ||
338 | menghadap angin\r\nTerumbu yang menghadap angin (dalam bahasa Inggris: | 338 | menghadap angin\r\nTerumbu yang menghadap angin (dalam bahasa Inggris: | ||
339 | Windward reef) Windward merupakan sisi yang menghadap arah datangnya | 339 | Windward reef) Windward merupakan sisi yang menghadap arah datangnya | ||
340 | angin. Zona ini diawali oleh lereng terumbu yang menghadap ke arah | 340 | angin. Zona ini diawali oleh lereng terumbu yang menghadap ke arah | ||
341 | laut lepas. Di lereng terumbu, kehidupan karang melimpah pada | 341 | laut lepas. Di lereng terumbu, kehidupan karang melimpah pada | ||
342 | kedalaman sekitar 50 meter dan umumnya didominasi oleh karang lunak. | 342 | kedalaman sekitar 50 meter dan umumnya didominasi oleh karang lunak. | ||
343 | Namun, pada kedalaman sekitar 15 meter sering terdapat teras terumbu | 343 | Namun, pada kedalaman sekitar 15 meter sering terdapat teras terumbu | ||
344 | yang memiliki kelimpahan karang keras yang cukup tinggi dan karang | 344 | yang memiliki kelimpahan karang keras yang cukup tinggi dan karang | ||
345 | tumbuh dengan subur. Mengarah ke dataran pulau atau gosong terumbu, di | 345 | tumbuh dengan subur. Mengarah ke dataran pulau atau gosong terumbu, di | ||
346 | bagian atas teras terumbu terdapat penutupan alga koralin yang cukup | 346 | bagian atas teras terumbu terdapat penutupan alga koralin yang cukup | ||
347 | luas di punggungan bukit terumbu tempat pengaruh gelombang yang kuat. | 347 | luas di punggungan bukit terumbu tempat pengaruh gelombang yang kuat. | ||
348 | Daerah ini disebut sebagai pematang alga. Akhirnya zona windward | 348 | Daerah ini disebut sebagai pematang alga. Akhirnya zona windward | ||
349 | diakhiri oleh rataan terumbu yang sangat dangkal.\r\n\r\nb. Terumbu | 349 | diakhiri oleh rataan terumbu yang sangat dangkal.\r\n\r\nb. Terumbu | ||
350 | yang membelakangi angin\r\nTerumbu yang membelakangi angin (Leeward | 350 | yang membelakangi angin\r\nTerumbu yang membelakangi angin (Leeward | ||
351 | reef) merupakan sisi yang membelakangi arah datangnya angin. Zona ini | 351 | reef) merupakan sisi yang membelakangi arah datangnya angin. Zona ini | ||
352 | umumnya memiliki hamparan terumbu karang yang lebih sempit daripada | 352 | umumnya memiliki hamparan terumbu karang yang lebih sempit daripada | ||
353 | windward reef dan memiliki bentangan goba (lagoon) yang cukup lebar. | 353 | windward reef dan memiliki bentangan goba (lagoon) yang cukup lebar. | ||
354 | Kedalaman goba biasanya kurang dari 50 meter, namun kondisinya kurang | 354 | Kedalaman goba biasanya kurang dari 50 meter, namun kondisinya kurang | ||
355 | ideal untuk pertumbuhan karang karena kombinasi faktor gelombang dan | 355 | ideal untuk pertumbuhan karang karena kombinasi faktor gelombang dan | ||
356 | sirkulasi air yang lemah serta sedimentasi yang lebih besar.\r\n\r\n | 356 | sirkulasi air yang lemah serta sedimentasi yang lebih besar.\r\n\r\n | ||
357 | \r\nD. DASAR HUKUM REHABILITASI TERUMBU KARANG\r\n\r\nDalam | 357 | \r\nD. DASAR HUKUM REHABILITASI TERUMBU KARANG\r\n\r\nDalam | ||
358 | Merehabilitasi Terumbu Karang telah diatur dalam peraturan perundangan | 358 | Merehabilitasi Terumbu Karang telah diatur dalam peraturan perundangan | ||
359 | sebagai berikut :\r\n1. Perpres No 121 Tahun 2012 tentang Rehabilitasi | 359 | sebagai berikut :\r\n1. Perpres No 121 Tahun 2012 tentang Rehabilitasi | ||
360 | di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, yang mengatur tetang proses | 360 | di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, yang mengatur tetang proses | ||
361 | rehabilitasi ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil yang terdiri dari | 361 | rehabilitasi ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil yang terdiri dari | ||
362 | ruang lingkup kegiatan rehabilitasi ekosistem dan populasi ikan, | 362 | ruang lingkup kegiatan rehabilitasi ekosistem dan populasi ikan, | ||
363 | kriteria kerusakan ekosistem, tahapan rehabilitasi (identifikasi | 363 | kriteria kerusakan ekosistem, tahapan rehabilitasi (identifikasi | ||
364 | penyebab kerusakan, identifikasi tingkat kerusakan, perencanaan | 364 | penyebab kerusakan, identifikasi tingkat kerusakan, perencanaan | ||
365 | rehabilitasi), monitoring dan evaluasi\r\n2. Pemen KP No. 24 Tahun | 365 | rehabilitasi), monitoring dan evaluasi\r\n2. Pemen KP No. 24 Tahun | ||
366 | 2016 tentang Tata Cara Rehabilitasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau | 366 | 2016 tentang Tata Cara Rehabilitasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau | ||
367 | Kecil yang mengatur tata cara rehabilitasi untuk masing-masing | 367 | Kecil yang mengatur tata cara rehabilitasi untuk masing-masing | ||
368 | ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil\r\n3. KepMenLHNo 04/2001 | 368 | ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil\r\n3. KepMenLHNo 04/2001 | ||
369 | tentang Kriteria Baku KerusakanTerumbu Karang\r\n4. Kepmen KP No.38 | 369 | tentang Kriteria Baku KerusakanTerumbu Karang\r\n4. Kepmen KP No.38 | ||
370 | Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Terumbu Karang\r\n\r\n | 370 | Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Terumbu Karang\r\n\r\n | ||
371 | \r\nE. DATA TERUMBU KARANG\r\n\r\nOne Map Terumbu Karang 2013 | 371 | \r\nE. DATA TERUMBU KARANG\r\n\r\nOne Map Terumbu Karang 2013 | ||
372 | (JPEG)\r\nBuku status terumbu karang tahun 2017 (pdf)\r\nBuku status | 372 | (JPEG)\r\nBuku status terumbu karang tahun 2017 (pdf)\r\nBuku status | ||
373 | terumbu karang tahun 2018 (pdf)\r\n\r\n ", | 373 | terumbu karang tahun 2018 (pdf)\r\n\r\n ", | ||
374 | "format": "XLSX", | 374 | "format": "XLSX", | ||
375 | "hash": "", | 375 | "hash": "", | ||
376 | "id": "51b86c46-22f9-4df9-a159-455043e6b9e8", | 376 | "id": "51b86c46-22f9-4df9-a159-455043e6b9e8", | ||
377 | "last_modified": "2023-11-14T03:02:32.221348", | 377 | "last_modified": "2023-11-14T03:02:32.221348", | ||
378 | "metadata_modified": "2023-11-14T03:02:32.229441", | 378 | "metadata_modified": "2023-11-14T03:02:32.229441", | ||
379 | "mimetype": | 379 | "mimetype": | ||
380 | "application/vnd.openxmlformats-officedocument.spreadsheetml.sheet", | 380 | "application/vnd.openxmlformats-officedocument.spreadsheetml.sheet", | ||
381 | "mimetype_inner": null, | 381 | "mimetype_inner": null, | ||
382 | "name": "Peremajaan Terumbu Karang Prov. Kaltim Tahun | 382 | "name": "Peremajaan Terumbu Karang Prov. Kaltim Tahun | ||
383 | 2021-2023.xlsx", | 383 | 2021-2023.xlsx", | ||
384 | "package_id": "071b8afe-3956-461c-a9f7-bb21a786b693", | 384 | "package_id": "071b8afe-3956-461c-a9f7-bb21a786b693", | ||
385 | "position": 0, | 385 | "position": 0, | ||
386 | "resource_type": null, | 386 | "resource_type": null, | ||
387 | "size": 9486, | 387 | "size": 9486, | ||
388 | "state": "active", | 388 | "state": "active", | ||
389 | "url": | 389 | "url": | ||
390 | download/peremajaan-terumbu-karang-prov.-kaltim-tahun-2021-2023.xlsx", | 390 | download/peremajaan-terumbu-karang-prov.-kaltim-tahun-2021-2023.xlsx", | ||
391 | "url_type": "upload" | 391 | "url_type": "upload" | ||
392 | }, | 392 | }, | ||
393 | { | 393 | { | ||
394 | "cache_last_updated": null, | 394 | "cache_last_updated": null, | ||
395 | "cache_url": null, | 395 | "cache_url": null, | ||
396 | "created": "2023-05-12T09:57:19.325216", | 396 | "created": "2023-05-12T09:57:19.325216", | ||
397 | "datastore_active": false, | 397 | "datastore_active": false, | ||
398 | "description": "PEREMAJAAN TERUMBU KARANG KALIMANTAN TIMUR TAHUN | 398 | "description": "PEREMAJAAN TERUMBU KARANG KALIMANTAN TIMUR TAHUN | ||
399 | 2021-2023\r\nTERUMBU KARANG KALIMANTAN TIMUR DALAM 1 TAHUN\r\n\r\nA. | 399 | 2021-2023\r\nTERUMBU KARANG KALIMANTAN TIMUR DALAM 1 TAHUN\r\n\r\nA. | ||
400 | DEFINISI TERUMBU KARANG\r\n\r\nTerumbu karang adalah sekumpulan hewan | 400 | DEFINISI TERUMBU KARANG\r\n\r\nTerumbu karang adalah sekumpulan hewan | ||
401 | karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut | 401 | karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut | ||
402 | zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria | 402 | zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria | ||
403 | kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri | 403 | kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri | ||
404 | dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan | 404 | dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan | ||
405 | Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul. Morfologi dan | 405 | Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul. Morfologi dan | ||
406 | Fisiologi.\r\n\r\nKoloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang | 406 | Fisiologi.\r\n\r\nKoloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang | ||
407 | disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu | 407 | disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu | ||
408 | polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut | 408 | polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut | ||
409 | yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel. Namun pada | 409 | yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel. Namun pada | ||
410 | kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi | 410 | kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi | ||
411 | banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik | 411 | banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik | ||
412 | dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang | 412 | dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang | ||
413 | merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan | 413 | merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan | ||
414 | mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.\r\n\r\nHabitat | 414 | mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.\r\n\r\nHabitat | ||
415 | Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang | 415 | Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang | ||
416 | masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan | 416 | masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan | ||
417 | laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan | 417 | laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan | ||
418 | tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak | 418 | tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak | ||
419 | bersimbiosis dengan zooxanhellae dan tidak membentuk | 419 | bersimbiosis dengan zooxanhellae dan tidak membentuk | ||
420 | karang.\r\n\r\nEkosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di | 420 | karang.\r\n\r\nEkosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di | ||
421 | perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan | 421 | perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan | ||
422 | hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, Eutrofikasi dan | 422 | hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, Eutrofikasi dan | ||
423 | memerlukan kualitas perairan alami (pristine). Demikian halnya dengan | 423 | memerlukan kualitas perairan alami (pristine). Demikian halnya dengan | ||
424 | perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang melanda | 424 | perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang melanda | ||
425 | perairan tropis pada tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang | 425 | perairan tropis pada tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang | ||
426 | (coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%. | 426 | (coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%. | ||
427 | Selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di | 427 | Selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di | ||
428 | perairan Indonesia adalah 2-3 \u00b0C di atas suhu normal.\r\n | 428 | perairan Indonesia adalah 2-3 \u00b0C di atas suhu normal.\r\n | ||
429 | \r\n\r\nB. MANFAAT TERUMBU KARANG\r\n\r\nTerumbu karang mengandung | 429 | \r\n\r\nB. MANFAAT TERUMBU KARANG\r\n\r\nTerumbu karang mengandung | ||
430 | berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi | 430 | berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi | ||
431 | maupun ekonomi. Estimasi jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu | 431 | maupun ekonomi. Estimasi jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu | ||
432 | karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan | 432 | karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan | ||
433 | manfaat tidak langsung.\r\n\r\nManfaat dari terumbu karang yang | 433 | manfaat tidak langsung.\r\n\r\nManfaat dari terumbu karang yang | ||
434 | langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah: sebagai tempat hidup | 434 | langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah: sebagai tempat hidup | ||
435 | ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan | 435 | ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan | ||
436 | kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, batu karang, pariwisata, | 436 | kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, batu karang, pariwisata, | ||
437 | wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya, serta penelitian | 437 | wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya, serta penelitian | ||
438 | dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di | 438 | dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di | ||
439 | dalamnya.\r\n\r\nSedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak | 439 | dalamnya.\r\n\r\nSedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak | ||
440 | langsung adalah sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan | 440 | langsung adalah sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan | ||
441 | gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman | 441 | gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman | ||
442 | hayati.\r\n\r\n\r\nC. KLASIFIKASI TERUMBU KARANG / JENIS-JENIS TERUMBU | 442 | hayati.\r\n\r\n\r\nC. KLASIFIKASI TERUMBU KARANG / JENIS-JENIS TERUMBU | ||
443 | KARANG\r\n\r\n1. Berdasarkan kemampuan memproduksi kapur\r\n\r\na. | 443 | KARANG\r\n\r\n1. Berdasarkan kemampuan memproduksi kapur\r\n\r\na. | ||
444 | Karang hermatipik\r\nKarang hermatifik adalah karang yang dapat | 444 | Karang hermatipik\r\nKarang hermatifik adalah karang yang dapat | ||
445 | membentuk bangunan karang yang dikenal menghasilkan terumbu dan | 445 | membentuk bangunan karang yang dikenal menghasilkan terumbu dan | ||
446 | penyebarannya hanya ditemukan di daerah tropis. Karang hermatipik | 446 | penyebarannya hanya ditemukan di daerah tropis. Karang hermatipik | ||
447 | bersimbiosis mutualisme dengan zooxanthellae, yaitu sejenis algae | 447 | bersimbiosis mutualisme dengan zooxanthellae, yaitu sejenis algae | ||
448 | uniseluler (Dinoflagellata unisuler), seperti Gymnodinium | 448 | uniseluler (Dinoflagellata unisuler), seperti Gymnodinium | ||
449 | microadriatum, yang terdapat di jaringan-jaringan polip binatang | 449 | microadriatum, yang terdapat di jaringan-jaringan polip binatang | ||
450 | karang dan melaksanakan Fotosintesis. Dalam simbiosis, zooxanthellae | 450 | karang dan melaksanakan Fotosintesis. Dalam simbiosis, zooxanthellae | ||
451 | menghasilkan oksigen dan senyawa organik melalui fotosintesis yang | 451 | menghasilkan oksigen dan senyawa organik melalui fotosintesis yang | ||
452 | akan dimanfaatkan oleh karang, sedangkan karang menghasilkan komponen | 452 | akan dimanfaatkan oleh karang, sedangkan karang menghasilkan komponen | ||
453 | inorganik berupa nitrat, fosfat dan karbon dioksida untuk keperluan | 453 | inorganik berupa nitrat, fosfat dan karbon dioksida untuk keperluan | ||
454 | hidup zooxanthellae. Hasil samping dari aktivitas ini adalah endapan | 454 | hidup zooxanthellae. Hasil samping dari aktivitas ini adalah endapan | ||
455 | kalsium karbonat yang struktur dan bentuk bangunannya khas. Ciri ini | 455 | kalsium karbonat yang struktur dan bentuk bangunannya khas. Ciri ini | ||
456 | akhirnya digunakan untuk menentukan jenis atau spesies binatang | 456 | akhirnya digunakan untuk menentukan jenis atau spesies binatang | ||
457 | karang.\r\n\r\nKarang hermatipik mempunyai sifat yang unik yaitu | 457 | karang.\r\n\r\nKarang hermatipik mempunyai sifat yang unik yaitu | ||
458 | perpaduan antara sifat hewan dan tumbuhan sehingga arah pertumbuhannya | 458 | perpaduan antara sifat hewan dan tumbuhan sehingga arah pertumbuhannya | ||
459 | selalu bersifat Fototropik positif. Umumnya jenis karang ini hidup di | 459 | selalu bersifat Fototropik positif. Umumnya jenis karang ini hidup di | ||
460 | perairan pantai /laut yang cukup dangkal dimana penetrasi cahaya | 460 | perairan pantai /laut yang cukup dangkal dimana penetrasi cahaya | ||
461 | matahari masih sampai ke dasar perairan tersebut. Disamping itu untuk | 461 | matahari masih sampai ke dasar perairan tersebut. Disamping itu untuk | ||
462 | hidup binatang karang membutuhkan suhu air yang hangat berkisar antara | 462 | hidup binatang karang membutuhkan suhu air yang hangat berkisar antara | ||
463 | 25-32 \u00b0C.\r\n\r\nb. Karang ahermatipik\r\nKarang ahermatipik | 463 | 25-32 \u00b0C.\r\n\r\nb. Karang ahermatipik\r\nKarang ahermatipik | ||
464 | tidak menghasilkan terumbu dan ini merupakan kelompok yang tersebar | 464 | tidak menghasilkan terumbu dan ini merupakan kelompok yang tersebar | ||
465 | luas diseluruh dunia\r\n\r\n \r\n2. Berdasarkan bentuk dan tempat | 465 | luas diseluruh dunia\r\n\r\n \r\n2. Berdasarkan bentuk dan tempat | ||
466 | tumbuh\r\n\r\na. Terumbu (reef)\r\nEndapan masif batu kapur | 466 | tumbuh\r\n\r\na. Terumbu (reef)\r\nEndapan masif batu kapur | ||
467 | (limestone), terutama kalsium karbonat (CaCO3), yang utamanya | 467 | (limestone), terutama kalsium karbonat (CaCO3), yang utamanya | ||
468 | dihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain, seperti alga | 468 | dihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain, seperti alga | ||
469 | berkapur, yang mensekresi kapur, seperti alga berkapur dan Mollusca. | 469 | berkapur, yang mensekresi kapur, seperti alga berkapur dan Mollusca. | ||
470 | Konstruksi batu kapur biogenis yang menjadi struktur dasar suatu | 470 | Konstruksi batu kapur biogenis yang menjadi struktur dasar suatu | ||
471 | ekosistem pesisir. Dalam dunia navigasi laut, terumbu adalah | 471 | ekosistem pesisir. Dalam dunia navigasi laut, terumbu adalah | ||
472 | punggungan laut yang terbentuk oleh batuan kapur (termasuk karang yang | 472 | punggungan laut yang terbentuk oleh batuan kapur (termasuk karang yang | ||
473 | masuh hidup)di laut dangkal.\r\n\r\nb. Karang (koral)\r\nDisebut juga | 473 | masuh hidup)di laut dangkal.\r\n\r\nb. Karang (koral)\r\nDisebut juga | ||
474 | karang batu (stony coral), yaitu hewan dari Ordo Scleractinia, yang | 474 | karang batu (stony coral), yaitu hewan dari Ordo Scleractinia, yang | ||
475 | mampu mensekresi CaCO3. Karang batu termasuk ke dalam Kelas Anthozoa | 475 | mampu mensekresi CaCO3. Karang batu termasuk ke dalam Kelas Anthozoa | ||
476 | yaitu anggota Filum Coelenterata yang hanya mempunyai stadium | 476 | yaitu anggota Filum Coelenterata yang hanya mempunyai stadium | ||
477 | polip.[2] Dalam proses pembentukan terumbu karang maka karang batu | 477 | polip.[2] Dalam proses pembentukan terumbu karang maka karang batu | ||
478 | (Scleratina) merupakan penyusun yang paling penting atau hewan karang | 478 | (Scleratina) merupakan penyusun yang paling penting atau hewan karang | ||
479 | pembangun terumbu. Karang adalah hewan klonal yang tersusun atas | 479 | pembangun terumbu. Karang adalah hewan klonal yang tersusun atas | ||
480 | puluhan atau jutaan individu yang disebut polip. Contoh makhluk klonal | 480 | puluhan atau jutaan individu yang disebut polip. Contoh makhluk klonal | ||
481 | adalah tebu atau bambu yang terdiri atas banyak ruas.\r\n\r\nc. Karang | 481 | adalah tebu atau bambu yang terdiri atas banyak ruas.\r\n\r\nc. Karang | ||
482 | terumbu\r\nPembangun utama struktur terumbu, biasanya disebut juga | 482 | terumbu\r\nPembangun utama struktur terumbu, biasanya disebut juga | ||
483 | sebagai karang hermatipik (hermatypic coral) atau karang yang | 483 | sebagai karang hermatipik (hermatypic coral) atau karang yang | ||
484 | menghasilkan kapur. Karang terumbu berbeda dari karang lunak yang | 484 | menghasilkan kapur. Karang terumbu berbeda dari karang lunak yang | ||
485 | tidak menghasilkan kapur, berbeda dengan batu karang (rock) yang | 485 | tidak menghasilkan kapur, berbeda dengan batu karang (rock) yang | ||
486 | merupakan batu cadas atau batuan vulkanik.\r\n\r\nd. Terumbu | 486 | merupakan batu cadas atau batuan vulkanik.\r\n\r\nd. Terumbu | ||
487 | karang\r\nEkosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh | 487 | karang\r\nEkosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh | ||
488 | biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis\u00ad-jenis karang | 488 | biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis\u00ad-jenis karang | ||
489 | batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar | 489 | batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar | ||
490 | lainnya seperti jenis\u00ad-jenis moluska, Krustasea, Echinodermata, | 490 | lainnya seperti jenis\u00ad-jenis moluska, Krustasea, Echinodermata, | ||
491 | Polikhaeta, Porifera, dan Tunikata serta biota-biota lain yang hidup | 491 | Polikhaeta, Porifera, dan Tunikata serta biota-biota lain yang hidup | ||
492 | bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis Plankton dan | 492 | bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis Plankton dan | ||
493 | jenis-jenis nekton.[6]\r\n\r\n\r\n3. Berdasarkan letak\r\n\r\na. | 493 | jenis-jenis nekton.[6]\r\n\r\n\r\n3. Berdasarkan letak\r\n\r\na. | ||
494 | Terumbu karang tepi\r\nTerumbu karang tepi atau karang penerus atau | 494 | Terumbu karang tepi\r\nTerumbu karang tepi atau karang penerus atau | ||
495 | fringing reefs adalah jenis terumbu karang paling sederhana dan paling | 495 | fringing reefs adalah jenis terumbu karang paling sederhana dan paling | ||
496 | banyak ditemui di pinggir pantai yang terletak di daerah tropis. | 496 | banyak ditemui di pinggir pantai yang terletak di daerah tropis. | ||
497 | Terumbu karang tepi berkembang di mayoritas pesisir pantai dari | 497 | Terumbu karang tepi berkembang di mayoritas pesisir pantai dari | ||
498 | pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter | 498 | pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter | ||
499 | dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam | 499 | dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam | ||
500 | proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai | 500 | proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai | ||
501 | dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang | 501 | dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang | ||
502 | mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas | 502 | mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas | ||
503 | mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan | 503 | mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan | ||
504 | (Banten), Nusa Dua (Bali).\r\n\r\nb. Terumbu karang | 504 | (Banten), Nusa Dua (Bali).\r\n\r\nb. Terumbu karang | ||
505 | penghalang\r\nSecara umum, terumbu karang penghalang atau barrier | 505 | penghalang\r\nSecara umum, terumbu karang penghalang atau barrier | ||
506 | reefs menyerupai terumbu karang tepi, hanya saja jenis ini hidup lebih | 506 | reefs menyerupai terumbu karang tepi, hanya saja jenis ini hidup lebih | ||
507 | jauh dari pinggir pantai. Terumbu karang ini terletak sekitar | 507 | jauh dari pinggir pantai. Terumbu karang ini terletak sekitar | ||
508 | 0.5\u00ad2 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan | 508 | 0.5\u00ad2 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan | ||
509 | berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) | 509 | berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) | ||
510 | atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya | 510 | atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya | ||
511 | karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan | 511 | karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan | ||
512 | membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Batuan | 512 | membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Batuan | ||
513 | Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), | 513 | Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), | ||
514 | Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).\r\n\r\nc. Terumbu karang | 514 | Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).\r\n\r\nc. Terumbu karang | ||
515 | cincin\r\nTerumbu karang cincin atau attols merupakan terumbu karang | 515 | cincin\r\nTerumbu karang cincin atau attols merupakan terumbu karang | ||
516 | yang berbentuk cincin dan berukuran sangat besar menyerupai pulau. | 516 | yang berbentuk cincin dan berukuran sangat besar menyerupai pulau. | ||
517 | Atol banyak ditemukan pada daerah tropis di Samudra Atlantik. Terumbu | 517 | Atol banyak ditemukan pada daerah tropis di Samudra Atlantik. Terumbu | ||
518 | karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari | 518 | karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari | ||
519 | pulau\u00ad-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat | 519 | pulau\u00ad-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat | ||
520 | perbatasan dengan daratan.\r\n\r\nd.Terumbu karang datar\r\nTerumbu | 520 | perbatasan dengan daratan.\r\n\r\nd.Terumbu karang datar\r\nTerumbu | ||
521 | karang datar atau gosong terumbu (patch reefs), kadang-kadang disebut | 521 | karang datar atau gosong terumbu (patch reefs), kadang-kadang disebut | ||
522 | juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah | 522 | juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah | ||
523 | ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu | 523 | ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu | ||
524 | pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara | 524 | pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara | ||
525 | horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: | 525 | horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: | ||
526 | Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu | 526 | Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu | ||
527 | (Aceh)\r\n\r\n\r\n4. Berdasarkan zonasi\r\n\r\na. Terumbu yang | 527 | (Aceh)\r\n\r\n\r\n4. Berdasarkan zonasi\r\n\r\na. Terumbu yang | ||
528 | menghadap angin\r\nTerumbu yang menghadap angin (dalam bahasa Inggris: | 528 | menghadap angin\r\nTerumbu yang menghadap angin (dalam bahasa Inggris: | ||
529 | Windward reef) Windward merupakan sisi yang menghadap arah datangnya | 529 | Windward reef) Windward merupakan sisi yang menghadap arah datangnya | ||
530 | angin. Zona ini diawali oleh lereng terumbu yang menghadap ke arah | 530 | angin. Zona ini diawali oleh lereng terumbu yang menghadap ke arah | ||
531 | laut lepas. Di lereng terumbu, kehidupan karang melimpah pada | 531 | laut lepas. Di lereng terumbu, kehidupan karang melimpah pada | ||
532 | kedalaman sekitar 50 meter dan umumnya didominasi oleh karang lunak. | 532 | kedalaman sekitar 50 meter dan umumnya didominasi oleh karang lunak. | ||
533 | Namun, pada kedalaman sekitar 15 meter sering terdapat teras terumbu | 533 | Namun, pada kedalaman sekitar 15 meter sering terdapat teras terumbu | ||
534 | yang memiliki kelimpahan karang keras yang cukup tinggi dan karang | 534 | yang memiliki kelimpahan karang keras yang cukup tinggi dan karang | ||
535 | tumbuh dengan subur. Mengarah ke dataran pulau atau gosong terumbu, di | 535 | tumbuh dengan subur. Mengarah ke dataran pulau atau gosong terumbu, di | ||
536 | bagian atas teras terumbu terdapat penutupan alga koralin yang cukup | 536 | bagian atas teras terumbu terdapat penutupan alga koralin yang cukup | ||
537 | luas di punggungan bukit terumbu tempat pengaruh gelombang yang kuat. | 537 | luas di punggungan bukit terumbu tempat pengaruh gelombang yang kuat. | ||
538 | Daerah ini disebut sebagai pematang alga. Akhirnya zona windward | 538 | Daerah ini disebut sebagai pematang alga. Akhirnya zona windward | ||
539 | diakhiri oleh rataan terumbu yang sangat dangkal.\r\n\r\nb. Terumbu | 539 | diakhiri oleh rataan terumbu yang sangat dangkal.\r\n\r\nb. Terumbu | ||
540 | yang membelakangi angin\r\nTerumbu yang membelakangi angin (Leeward | 540 | yang membelakangi angin\r\nTerumbu yang membelakangi angin (Leeward | ||
541 | reef) merupakan sisi yang membelakangi arah datangnya angin. Zona ini | 541 | reef) merupakan sisi yang membelakangi arah datangnya angin. Zona ini | ||
542 | umumnya memiliki hamparan terumbu karang yang lebih sempit daripada | 542 | umumnya memiliki hamparan terumbu karang yang lebih sempit daripada | ||
543 | windward reef dan memiliki bentangan goba (lagoon) yang cukup lebar. | 543 | windward reef dan memiliki bentangan goba (lagoon) yang cukup lebar. | ||
544 | Kedalaman goba biasanya kurang dari 50 meter, namun kondisinya kurang | 544 | Kedalaman goba biasanya kurang dari 50 meter, namun kondisinya kurang | ||
545 | ideal untuk pertumbuhan karang karena kombinasi faktor gelombang dan | 545 | ideal untuk pertumbuhan karang karena kombinasi faktor gelombang dan | ||
546 | sirkulasi air yang lemah serta sedimentasi yang lebih besar.\r\n\r\n | 546 | sirkulasi air yang lemah serta sedimentasi yang lebih besar.\r\n\r\n | ||
547 | \r\nD. DASAR HUKUM REHABILITASI TERUMBU KARANG\r\n\r\nDalam | 547 | \r\nD. DASAR HUKUM REHABILITASI TERUMBU KARANG\r\n\r\nDalam | ||
548 | Merehabilitasi Terumbu Karang telah diatur dalam peraturan perundangan | 548 | Merehabilitasi Terumbu Karang telah diatur dalam peraturan perundangan | ||
549 | sebagai berikut :\r\n1. Perpres No 121 Tahun 2012 tentang Rehabilitasi | 549 | sebagai berikut :\r\n1. Perpres No 121 Tahun 2012 tentang Rehabilitasi | ||
550 | di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, yang mengatur tetang proses | 550 | di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, yang mengatur tetang proses | ||
551 | rehabilitasi ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil yang terdiri dari | 551 | rehabilitasi ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil yang terdiri dari | ||
552 | ruang lingkup kegiatan rehabilitasi ekosistem dan populasi ikan, | 552 | ruang lingkup kegiatan rehabilitasi ekosistem dan populasi ikan, | ||
553 | kriteria kerusakan ekosistem, tahapan rehabilitasi (identifikasi | 553 | kriteria kerusakan ekosistem, tahapan rehabilitasi (identifikasi | ||
554 | penyebab kerusakan, identifikasi tingkat kerusakan, perencanaan | 554 | penyebab kerusakan, identifikasi tingkat kerusakan, perencanaan | ||
555 | rehabilitasi), monitoring dan evaluasi\r\n2. Pemen KP No. 24 Tahun | 555 | rehabilitasi), monitoring dan evaluasi\r\n2. Pemen KP No. 24 Tahun | ||
556 | 2016 tentang Tata Cara Rehabilitasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau | 556 | 2016 tentang Tata Cara Rehabilitasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau | ||
557 | Kecil yang mengatur tata cara rehabilitasi untuk masing-masing | 557 | Kecil yang mengatur tata cara rehabilitasi untuk masing-masing | ||
558 | ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil\r\n3. KepMenLHNo 04/2001 | 558 | ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil\r\n3. KepMenLHNo 04/2001 | ||
559 | tentang Kriteria Baku KerusakanTerumbu Karang\r\n4. Kepmen KP No.38 | 559 | tentang Kriteria Baku KerusakanTerumbu Karang\r\n4. Kepmen KP No.38 | ||
560 | Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Terumbu Karang\r\n\r\n | 560 | Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Terumbu Karang\r\n\r\n | ||
561 | \r\nE. DATA TERUMBU KARANG\r\n\r\nOne Map Terumbu Karang 2013 | 561 | \r\nE. DATA TERUMBU KARANG\r\n\r\nOne Map Terumbu Karang 2013 | ||
562 | (JPEG)\r\nBuku status terumbu karang tahun 2017 (pdf)\r\nBuku status | 562 | (JPEG)\r\nBuku status terumbu karang tahun 2017 (pdf)\r\nBuku status | ||
563 | terumbu karang tahun 2018 (pdf)\r\n\r\n ", | 563 | terumbu karang tahun 2018 (pdf)\r\n\r\n ", | ||
564 | "format": "CSV", | 564 | "format": "CSV", | ||
565 | "hash": "", | 565 | "hash": "", | ||
566 | "id": "0749028d-cfbf-40aa-b36d-a5f4af2dae06", | 566 | "id": "0749028d-cfbf-40aa-b36d-a5f4af2dae06", | ||
567 | "last_modified": "2023-11-14T03:02:52.575772", | 567 | "last_modified": "2023-11-14T03:02:52.575772", | ||
568 | "metadata_modified": "2023-11-14T03:02:52.583787", | 568 | "metadata_modified": "2023-11-14T03:02:52.583787", | ||
569 | "mimetype": "text/csv", | 569 | "mimetype": "text/csv", | ||
570 | "mimetype_inner": null, | 570 | "mimetype_inner": null, | ||
571 | "name": "Peremajaan Terumbu Karang Prov. Kaltim Tahun | 571 | "name": "Peremajaan Terumbu Karang Prov. Kaltim Tahun | ||
572 | 2021-2023.csv", | 572 | 2021-2023.csv", | ||
573 | "package_id": "071b8afe-3956-461c-a9f7-bb21a786b693", | 573 | "package_id": "071b8afe-3956-461c-a9f7-bb21a786b693", | ||
574 | "position": 1, | 574 | "position": 1, | ||
575 | "resource_type": null, | 575 | "resource_type": null, | ||
576 | "size": 150, | 576 | "size": 150, | ||
577 | "state": "active", | 577 | "state": "active", | ||
578 | "url": | 578 | "url": | ||
579 | /download/peremajaan-terumbu-karang-prov.-kaltim-tahun-2021-2023.csv", | 579 | /download/peremajaan-terumbu-karang-prov.-kaltim-tahun-2021-2023.csv", | ||
580 | "url_type": "upload" | 580 | "url_type": "upload" | ||
581 | } | 581 | } | ||
582 | ], | 582 | ], | ||
583 | "state": "active", | 583 | "state": "active", | ||
584 | "tags": [ | 584 | "tags": [ | ||
585 | { | 585 | { | ||
t | t | 586 | "display_name": "peremajaan", | ||
587 | "id": "3f7998d3-be6c-4c1a-8706-36f7f6faee5f", | ||||
588 | "name": "peremajaan", | ||||
589 | "state": "active", | ||||
590 | "vocabulary_id": null | ||||
591 | }, | ||||
592 | { | ||||
586 | "display_name": "terumbu karang", | 593 | "display_name": "terumbu karang", | ||
587 | "id": "39480890-cebc-4ec2-82a3-2350dd85cc34", | 594 | "id": "39480890-cebc-4ec2-82a3-2350dd85cc34", | ||
588 | "name": "terumbu karang", | 595 | "name": "terumbu karang", | ||
589 | "state": "active", | 596 | "state": "active", | ||
590 | "vocabulary_id": null | 597 | "vocabulary_id": null | ||
591 | } | 598 | } | ||
592 | ], | 599 | ], | ||
593 | "title": "Data Peremajaan Terumbu Karang Prov. Kaltim Tahun | 600 | "title": "Data Peremajaan Terumbu Karang Prov. Kaltim Tahun | ||
594 | 2021-2023", | 601 | 2021-2023", | ||
595 | "type": "dataset", | 602 | "type": "dataset", | ||
596 | "url": "Dinas Kelautan dan Perikanan", | 603 | "url": "Dinas Kelautan dan Perikanan", | ||
597 | "version": "" | 604 | "version": "" | ||
598 | } | 605 | } |