Perubahan
On 11 November 2023 12.50.21 UTC, bidstatistik:
f | 1 | { | f | 1 | { |
2 | "author": "Dinas Kesehatan Prov. Kaltim", | 2 | "author": "Dinas Kesehatan Prov. Kaltim", | ||
3 | "author_email": "", | 3 | "author_email": "", | ||
4 | "creator_user_id": "907ce485-8154-4c37-bc1a-7db49bbd23f4", | 4 | "creator_user_id": "907ce485-8154-4c37-bc1a-7db49bbd23f4", | ||
5 | "extras": [], | 5 | "extras": [], | ||
6 | "groups": [ | 6 | "groups": [ | ||
7 | { | 7 | { | ||
8 | "description": "", | 8 | "description": "", | ||
9 | "display_name": "Kesehatan", | 9 | "display_name": "Kesehatan", | ||
10 | "id": "b9e0c30f-fb9d-4d63-9627-75b06940edd8", | 10 | "id": "b9e0c30f-fb9d-4d63-9627-75b06940edd8", | ||
11 | "image_display_url": | 11 | "image_display_url": | ||
12 | v.go.id/uploads/group/2021-03-15-142929.219221Untitled-design-33.png", | 12 | v.go.id/uploads/group/2021-03-15-142929.219221Untitled-design-33.png", | ||
13 | "name": "kesehatan", | 13 | "name": "kesehatan", | ||
14 | "title": "Kesehatan" | 14 | "title": "Kesehatan" | ||
15 | } | 15 | } | ||
16 | ], | 16 | ], | ||
17 | "id": "ef5be046-a783-4b68-bfcd-0b34c852655d", | 17 | "id": "ef5be046-a783-4b68-bfcd-0b34c852655d", | ||
18 | "isopen": false, | 18 | "isopen": false, | ||
19 | "license_id": "cc-nc", | 19 | "license_id": "cc-nc", | ||
20 | "license_title": "Creative Commons Non-Commercial (Any)", | 20 | "license_title": "Creative Commons Non-Commercial (Any)", | ||
21 | "license_url": "http://creativecommons.org/licenses/by-nc/2.0/", | 21 | "license_url": "http://creativecommons.org/licenses/by-nc/2.0/", | ||
22 | "maintainer": "Dinas Kesehatan Prov. Kaltim", | 22 | "maintainer": "Dinas Kesehatan Prov. Kaltim", | ||
23 | "maintainer_email": "", | 23 | "maintainer_email": "", | ||
24 | "metadata_created": "2021-07-10T11:32:46.445002", | 24 | "metadata_created": "2021-07-10T11:32:46.445002", | ||
n | 25 | "metadata_modified": "2023-11-10T08:21:32.747198", | n | 25 | "metadata_modified": "2023-11-11T12:50:21.064854", |
26 | "name": "data-kesehatan-masyarakat-provinsi-kaltim-tahun-2016-2020", | 26 | "name": "data-kesehatan-masyarakat-provinsi-kaltim-tahun-2016-2020", | ||
27 | "notes": "Merupakan Data Kesehatan Masyarakat Provinsi Kalimantan | 27 | "notes": "Merupakan Data Kesehatan Masyarakat Provinsi Kalimantan | ||
28 | Timur Tahun 2016-2020\r\n\r\n###Meliputi Variabel\r\n* Kesehatan | 28 | Timur Tahun 2016-2020\r\n\r\n###Meliputi Variabel\r\n* Kesehatan | ||
29 | Masyarakat\r\n* Jumlah Penderita Gangguan Jiwa : Jumlah Penderita | 29 | Masyarakat\r\n* Jumlah Penderita Gangguan Jiwa : Jumlah Penderita | ||
30 | Gangguan Jiwa di Kalimantan Timur selama 1 tahun\r\n* Jumlah Penderita | 30 | Gangguan Jiwa di Kalimantan Timur selama 1 tahun\r\n* Jumlah Penderita | ||
31 | Gizi Buruk : Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya | 31 | Gizi Buruk : Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya | ||
32 | kekurangan gizi menahun.\r\n* Jumlah Balita : Jumlah Balita Usia 1 | 32 | kekurangan gizi menahun.\r\n* Jumlah Balita : Jumlah Balita Usia 1 | ||
33 | sampai dengan 5 tahun\r\n* Jumlah Seluruh Balita Kurang Gizi : BKG | 33 | sampai dengan 5 tahun\r\n* Jumlah Seluruh Balita Kurang Gizi : BKG | ||
34 | adalah perbandingan antara balita berstatus kurang gizi dengan balita | 34 | adalah perbandingan antara balita berstatus kurang gizi dengan balita | ||
35 | seluruhnya. Prevalensi status gizi balita diperoleh melalui indeks | 35 | seluruhnya. Prevalensi status gizi balita diperoleh melalui indeks | ||
36 | berat badan, umur, dan jenis kelamin. Kategori status gizi ditentukan | 36 | berat badan, umur, dan jenis kelamin. Kategori status gizi ditentukan | ||
37 | dengan menggunakan standar NCHS-WHO, yang dibagi menjadi 4 kelas | 37 | dengan menggunakan standar NCHS-WHO, yang dibagi menjadi 4 kelas | ||
38 | berdasarkan Z-score yaitu: (1) gizi lebih (Z-score >= +2) (2) gizi | 38 | berdasarkan Z-score yaitu: (1) gizi lebih (Z-score >= +2) (2) gizi | ||
39 | normal (-2 < Z-score < +2) (3) gizi kurang (-3 < Z-score < -2) (4) | 39 | normal (-2 < Z-score < +2) (3) gizi kurang (-3 < Z-score < -2) (4) | ||
40 | gizi buruk (Z-score <= -3) Manfaat Anak kurang gizi memiliki | 40 | gizi buruk (Z-score <= -3) Manfaat Anak kurang gizi memiliki | ||
41 | kemungkinan risiko kematian yang tinggi, menghambat pertumbuhan dan | 41 | kemungkinan risiko kematian yang tinggi, menghambat pertumbuhan dan | ||
42 | mempengaruhi status kesehatannya dikemudian hari. Privalensi balita | 42 | mempengaruhi status kesehatannya dikemudian hari. Privalensi balita | ||
43 | kurang gizi secara universal digunakan sebagai indikator untuk | 43 | kurang gizi secara universal digunakan sebagai indikator untuk | ||
44 | memonitor status kesehatan penduduk.\r\n* Jumlah Seluruh Balita Gizi | 44 | memonitor status kesehatan penduduk.\r\n* Jumlah Seluruh Balita Gizi | ||
45 | Buruk : Jumlah balita gizi buruk mendapatperawatan di sarana pelayanan | 45 | Buruk : Jumlah balita gizi buruk mendapatperawatan di sarana pelayanan | ||
46 | kesehatan di satu wilayah kerjapada kurun waktu tertentu dibagi Jumlah | 46 | kesehatan di satu wilayah kerjapada kurun waktu tertentu dibagi Jumlah | ||
47 | seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di satuwilayah kerja dalam | 47 | seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di satuwilayah kerja dalam | ||
48 | waktu yang sama dikali 100%\r\n* Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat | 48 | waktu yang sama dikali 100%\r\n* Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat | ||
49 | Perawatan : Jumlah balita gizi buruk mendapatperawatan di sarana | 49 | Perawatan : Jumlah balita gizi buruk mendapatperawatan di sarana | ||
50 | pelayanan kesehatan di satu wilayah kerjapada kurun waktu tertentu | 50 | pelayanan kesehatan di satu wilayah kerjapada kurun waktu tertentu | ||
51 | dibagi Jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di satuwilayah | 51 | dibagi Jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di satuwilayah | ||
52 | kerja dalam waktu yang sama dikali 100%\r\n* Persentase Gizi Balita | 52 | kerja dalam waktu yang sama dikali 100%\r\n* Persentase Gizi Balita | ||
53 | (Gizi Baik) : tatus gizi balita secara sederhana dapat diketahui | 53 | (Gizi Baik) : tatus gizi balita secara sederhana dapat diketahui | ||
54 | dengan membandingkan antara berat badan menurut umur maupun menurut | 54 | dengan membandingkan antara berat badan menurut umur maupun menurut | ||
55 | panjang badannya dengan rujukan (standar) yang telah ditetapkan. | 55 | panjang badannya dengan rujukan (standar) yang telah ditetapkan. | ||
56 | Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut | 56 | Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut | ||
57 | gizi baik.\r\n* Persentase Balita Gizi Buruk : izi buruk diketahui | 57 | gizi baik.\r\n* Persentase Balita Gizi Buruk : izi buruk diketahui | ||
58 | dengan cara pengukuran berat badan menurut tinggi badan dan/atau umur | 58 | dengan cara pengukuran berat badan menurut tinggi badan dan/atau umur | ||
59 | dibandingkan standar dengan atau tanpa tanda-tanda klinis. Berikut | 59 | dibandingkan standar dengan atau tanpa tanda-tanda klinis. Berikut | ||
60 | adalah standart dari WHO dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: | 60 | adalah standart dari WHO dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: | ||
61 | 1995/MENKES/SK/XII/2010: l Batas gizi buruk pada balita adalah < -3.0 | 61 | 1995/MENKES/SK/XII/2010: l Batas gizi buruk pada balita adalah < -3.0 | ||
62 | SD baku WHO. l Batas gizi kurang pada balita yaitu antara < -2.0 SD | 62 | SD baku WHO. l Batas gizi kurang pada balita yaitu antara < -2.0 SD | ||
63 | sampai dengan -3.0 SD baku WHO.\r\n* Jumlah Anak Balita (1-5 Tahun) : | 63 | sampai dengan -3.0 SD baku WHO.\r\n* Jumlah Anak Balita (1-5 Tahun) : | ||
64 | Jumlah Balita Usia 1 sampai dengan 5 tahun\r\n* Penyebaran Hiv/Aids : | 64 | Jumlah Balita Usia 1 sampai dengan 5 tahun\r\n* Penyebaran Hiv/Aids : | ||
65 | AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu | 65 | AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu | ||
66 | sekumpulan gejala yang didapatkan dari penurunan kekebalan tubuh | 66 | sekumpulan gejala yang didapatkan dari penurunan kekebalan tubuh | ||
67 | akibat kerusakan system imun yang disebabkan oleh infeksi HIV.\r\n* | 67 | akibat kerusakan system imun yang disebabkan oleh infeksi HIV.\r\n* | ||
68 | Prevalensi Hiv/Aids Pada Populasi Dewasa\r\n* Proporsi Penduduk Yang | 68 | Prevalensi Hiv/Aids Pada Populasi Dewasa\r\n* Proporsi Penduduk Yang | ||
69 | Terinfeksi Hiv Lanjut Yang Memiliki Akses Pada Obat-Obatan Anti | 69 | Terinfeksi Hiv Lanjut Yang Memiliki Akses Pada Obat-Obatan Anti | ||
70 | Retroviral\r\n* Angka Kejadian Malaria Per 1000 Penduduk\r\n* Tingkat | 70 | Retroviral\r\n* Angka Kejadian Malaria Per 1000 Penduduk\r\n* Tingkat | ||
71 | Kematian Akibat Malaria : Jumlah kematian tersangka malaria dibagi | 71 | Kematian Akibat Malaria : Jumlah kematian tersangka malaria dibagi | ||
72 | Jumlah *\r\n* Penduduk beresiko pada kurun waktu 1 tahun dikali 1000 : | 72 | Jumlah *\r\n* Penduduk beresiko pada kurun waktu 1 tahun dikali 1000 : | ||
73 | Jumlah kematian tersangka malaria dibagi Jumlah penduduk beresiko pada | 73 | Jumlah kematian tersangka malaria dibagi Jumlah penduduk beresiko pada | ||
74 | kurun waktu 1 tahun dikali 1000\r\n* Prevalesi Tuberklosis Terserap | 74 | kurun waktu 1 tahun dikali 1000\r\n* Prevalesi Tuberklosis Terserap | ||
75 | 100.000 Penduduk\r\n* Persentase Keberhasilan Pengobatan Tb : | 75 | 100.000 Penduduk\r\n* Persentase Keberhasilan Pengobatan Tb : | ||
76 | Persentase Keberhasilan Pengobatan TB di Kalimantan Timur selama 1 | 76 | Persentase Keberhasilan Pengobatan TB di Kalimantan Timur selama 1 | ||
77 | tahun\r\n* Proporsi Kasus Tb Yang Terdeteksi Diobati Dan Sembuh Dalam | 77 | tahun\r\n* Proporsi Kasus Tb Yang Terdeteksi Diobati Dan Sembuh Dalam | ||
78 | Program Dots : Proporsi jumlah kasus TB yang diobati dan sembuh adalah | 78 | Program Dots : Proporsi jumlah kasus TB yang diobati dan sembuh adalah | ||
79 | jumlah penderita baru TB paru BTA positif yang menyelesaikan | 79 | jumlah penderita baru TB paru BTA positif yang menyelesaikan | ||
80 | pengobatan baik sembuh maupun pengobatan lengkap dengan strategi | 80 | pengobatan baik sembuh maupun pengobatan lengkap dengan strategi | ||
81 | Directly Observed Treatment Short Course (DOTS), dinyatakan dalam | 81 | Directly Observed Treatment Short Course (DOTS), dinyatakan dalam | ||
82 | persentase.\t\r\n* Jumlah Kunjungan Ibu Hamil K4 : Pelayanan kunjungan | 82 | persentase.\t\r\n* Jumlah Kunjungan Ibu Hamil K4 : Pelayanan kunjungan | ||
83 | baru ibu hamil (K1), dengan melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu | 83 | baru ibu hamil (K1), dengan melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu | ||
84 | hamil sesuai standar paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi | 84 | hamil sesuai standar paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi | ||
85 | sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan kedua dan dua kali | 85 | sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan kedua dan dua kali | ||
86 | pada triwulan ketiga umur kehamilan. Pelayanan yang diberikan oleh | 86 | pada triwulan ketiga umur kehamilan. Pelayanan yang diberikan oleh | ||
87 | petugas kesehatan pada ibu hamil yang berkunjung ke tempat pelayanan | 87 | petugas kesehatan pada ibu hamil yang berkunjung ke tempat pelayanan | ||
88 | kesehatan atau Antenatal Care (ANC) meliputi timbang berat badan, ukur | 88 | kesehatan atau Antenatal Care (ANC) meliputi timbang berat badan, ukur | ||
89 | tinggi badan, ukur tekanan darah, pemeriksaan kehamilan, pemberian | 89 | tinggi badan, ukur tekanan darah, pemeriksaan kehamilan, pemberian | ||
90 | tablet besi, pemberian imunisasi TT, konsultasi dan test laboratorium | 90 | tablet besi, pemberian imunisasi TT, konsultasi dan test laboratorium | ||
91 | sederhana.\r\n* Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 : Cakupan | 91 | sederhana.\r\n* Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 : Cakupan | ||
92 | pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru | 92 | pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru | ||
93 | ibu hamil (K1), dengan melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil | 93 | ibu hamil (K1), dengan melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil | ||
94 | sesuai standar paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali | 94 | sesuai standar paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali | ||
95 | pada triwulan pertama, sekali pada triwulan kedua dan dua kali pada | 95 | pada triwulan pertama, sekali pada triwulan kedua dan dua kali pada | ||
96 | triwulan ketiga umur kehamilan. Pelayanan yang diberikan oleh petugas | 96 | triwulan ketiga umur kehamilan. Pelayanan yang diberikan oleh petugas | ||
97 | kesehatan pada ibu hamil yang berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan | 97 | kesehatan pada ibu hamil yang berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan | ||
98 | atau Antenatal Care (ANC) meliputi timbang berat badan, ukur tinggi | 98 | atau Antenatal Care (ANC) meliputi timbang berat badan, ukur tinggi | ||
99 | badan, ukur tekanan darah, pemeriksaan kehamilan, pemberian tablet | 99 | badan, ukur tekanan darah, pemeriksaan kehamilan, pemberian tablet | ||
100 | besi, pemberian imunisasi TT, konsultasi dan test laboratorium | 100 | besi, pemberian imunisasi TT, konsultasi dan test laboratorium | ||
101 | sederhana.\r\n* Pemberian Makanan Pendamping Asi Pada Anak Usia 6-24 | 101 | sederhana.\r\n* Pemberian Makanan Pendamping Asi Pada Anak Usia 6-24 | ||
102 | Bulan : Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 | 102 | Bulan : Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 | ||
103 | bulan adalah pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 | 103 | bulan adalah pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 | ||
104 | bulan selama 90 hari.\r\n* Jumlah Pelayanan Kepada Ibu Nifas\r\n* | 104 | bulan selama 90 hari.\r\n* Jumlah Pelayanan Kepada Ibu Nifas\r\n* | ||
105 | Jumlah Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani : Neonatus dengan | 105 | Jumlah Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani : Neonatus dengan | ||
106 | komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat | 106 | komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat | ||
107 | menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian. Komplikasi pada | 107 | menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian. Komplikasi pada | ||
108 | neonatus meliputi asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, | 108 | neonatus meliputi asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, | ||
109 | infeksi/sepsis, trauma lahir, berat badan lahir rendah <2.500 gram, | 109 | infeksi/sepsis, trauma lahir, berat badan lahir rendah <2.500 gram, | ||
110 | sindroma gangguan pernafasan dan kelainan congenital maupun yang | 110 | sindroma gangguan pernafasan dan kelainan congenital maupun yang | ||
111 | termasuk klasifikasi kuning pada MTBS.\r\n* Penjaringan Kesehatan | 111 | termasuk klasifikasi kuning pada MTBS.\r\n* Penjaringan Kesehatan | ||
112 | Siswa Sd Dan Setingkat : Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat | 112 | Siswa Sd Dan Setingkat : Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat | ||
113 | adalah siswa SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga | 113 | adalah siswa SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga | ||
114 | kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/kader kesehatan | 114 | kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/kader kesehatan | ||
115 | sekolah/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan. Bentuk | 115 | sekolah/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan. Bentuk | ||
116 | kegiatannya berupa pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan gigi | 116 | kegiatannya berupa pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan gigi | ||
117 | mulut terhadap murid kelas 1 SD dan setingkat.\r\n* Jumlah Pelayanan | 117 | mulut terhadap murid kelas 1 SD dan setingkat.\r\n* Jumlah Pelayanan | ||
118 | Gawat Darurat Level 1 Yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan : Cakupan | 118 | Gawat Darurat Level 1 Yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan : Cakupan | ||
119 | pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan | 119 | pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan | ||
120 | (Rumah Sakit) di kabupaten/kota adalah perbandingan antara jumlah | 120 | (Rumah Sakit) di kabupaten/kota adalah perbandingan antara jumlah | ||
121 | rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan gawat darurat level 1 | 121 | rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan gawat darurat level 1 | ||
122 | dengan jumlah rumah sakit yang ada di kabupaten/kota. Gawat darurat | 122 | dengan jumlah rumah sakit yang ada di kabupaten/kota. Gawat darurat | ||
123 | level 1 yang dimaksud adalah sarana pelayanan gawat darurat dari rumah | 123 | level 1 yang dimaksud adalah sarana pelayanan gawat darurat dari rumah | ||
124 | sakit yang memiliki dokter umum on site (berada di tempat) 24 jam | 124 | sakit yang memiliki dokter umum on site (berada di tempat) 24 jam | ||
125 | dengan klasifikasi GELS (General Emergency Life Support) dan/atau ATLS | 125 | dengan klasifikasi GELS (General Emergency Life Support) dan/atau ATLS | ||
126 | (Advance Trauma Life Support) ditambah ACLS (Advance Cardiac Life | 126 | (Advance Trauma Life Support) ditambah ACLS (Advance Cardiac Life | ||
127 | Support) serta memiliki alat transportasi dan | 127 | Support) serta memiliki alat transportasi dan | ||
128 | komunikasi.\r\n\r\n\r\n", | 128 | komunikasi.\r\n\r\n\r\n", | ||
129 | "num_resources": 4, | 129 | "num_resources": 4, | ||
n | 130 | "num_tags": 2, | n | 130 | "num_tags": 3, |
131 | "organization": { | 131 | "organization": { | ||
132 | "approval_status": "approved", | 132 | "approval_status": "approved", | ||
133 | "created": "2021-07-08T06:54:03.834735", | 133 | "created": "2021-07-08T06:54:03.834735", | ||
134 | "description": "Jalan A.Wahab Syahranie No.1, Gn. Kelua, Kec. | 134 | "description": "Jalan A.Wahab Syahranie No.1, Gn. Kelua, Kec. | ||
135 | Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75124", | 135 | Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75124", | ||
136 | "id": "494fd20c-6bd9-42d1-9a41-e83844f24144", | 136 | "id": "494fd20c-6bd9-42d1-9a41-e83844f24144", | ||
137 | "image_url": "2021-07-08-061059.148542kaltim.png", | 137 | "image_url": "2021-07-08-061059.148542kaltim.png", | ||
138 | "is_organization": true, | 138 | "is_organization": true, | ||
139 | "name": "dinas-kesehatan", | 139 | "name": "dinas-kesehatan", | ||
140 | "state": "active", | 140 | "state": "active", | ||
141 | "title": "Dinas Kesehatan", | 141 | "title": "Dinas Kesehatan", | ||
142 | "type": "organization" | 142 | "type": "organization" | ||
143 | }, | 143 | }, | ||
144 | "owner_org": "494fd20c-6bd9-42d1-9a41-e83844f24144", | 144 | "owner_org": "494fd20c-6bd9-42d1-9a41-e83844f24144", | ||
145 | "private": false, | 145 | "private": false, | ||
146 | "relationships_as_object": [], | 146 | "relationships_as_object": [], | ||
147 | "relationships_as_subject": [], | 147 | "relationships_as_subject": [], | ||
148 | "resources": [ | 148 | "resources": [ | ||
149 | { | 149 | { | ||
150 | "cache_last_updated": null, | 150 | "cache_last_updated": null, | ||
151 | "cache_url": null, | 151 | "cache_url": null, | ||
152 | "created": "2021-07-10T11:32:47.268368", | 152 | "created": "2021-07-10T11:32:47.268368", | ||
153 | "datastore_active": true, | 153 | "datastore_active": true, | ||
154 | "description": "Data Kesehatan Masyarakat Provinsi Kalimantan | 154 | "description": "Data Kesehatan Masyarakat Provinsi Kalimantan | ||
155 | Timur Tahun 2016-2020", | 155 | Timur Tahun 2016-2020", | ||
156 | "format": "XLSX", | 156 | "format": "XLSX", | ||
157 | "hash": "", | 157 | "hash": "", | ||
158 | "id": "52db89d9-d008-4102-a943-0b8179cddc57", | 158 | "id": "52db89d9-d008-4102-a943-0b8179cddc57", | ||
159 | "last_modified": "2023-11-10T08:20:16.562145", | 159 | "last_modified": "2023-11-10T08:20:16.562145", | ||
160 | "metadata_modified": "2023-11-10T08:20:16.570583", | 160 | "metadata_modified": "2023-11-10T08:20:16.570583", | ||
161 | "mimetype": | 161 | "mimetype": | ||
162 | "application/vnd.openxmlformats-officedocument.spreadsheetml.sheet", | 162 | "application/vnd.openxmlformats-officedocument.spreadsheetml.sheet", | ||
163 | "mimetype_inner": null, | 163 | "mimetype_inner": null, | ||
164 | "name": "Data Kesehatan Masyarakat Prov. Kaltim Tahun | 164 | "name": "Data Kesehatan Masyarakat Prov. Kaltim Tahun | ||
165 | 2016-2020.xlsx", | 165 | 2016-2020.xlsx", | ||
166 | "package_id": "ef5be046-a783-4b68-bfcd-0b34c852655d", | 166 | "package_id": "ef5be046-a783-4b68-bfcd-0b34c852655d", | ||
167 | "position": 0, | 167 | "position": 0, | ||
168 | "resource_type": null, | 168 | "resource_type": null, | ||
169 | "size": 12396, | 169 | "size": 12396, | ||
170 | "state": "active", | 170 | "state": "active", | ||
171 | "url": | 171 | "url": | ||
172 | a943-0b8179cddc57/download/kesehatan-masyarakat-tahun-2016-2020.xlsx", | 172 | a943-0b8179cddc57/download/kesehatan-masyarakat-tahun-2016-2020.xlsx", | ||
173 | "url_type": "upload" | 173 | "url_type": "upload" | ||
174 | }, | 174 | }, | ||
175 | { | 175 | { | ||
176 | "cache_last_updated": null, | 176 | "cache_last_updated": null, | ||
177 | "cache_url": null, | 177 | "cache_url": null, | ||
178 | "created": "2023-11-10T08:15:32.950547", | 178 | "created": "2023-11-10T08:15:32.950547", | ||
179 | "datastore_active": false, | 179 | "datastore_active": false, | ||
180 | "description": "", | 180 | "description": "", | ||
181 | "format": "CSV", | 181 | "format": "CSV", | ||
182 | "hash": "", | 182 | "hash": "", | ||
183 | "id": "a4c04b36-718f-4433-a25b-dde10df0787c", | 183 | "id": "a4c04b36-718f-4433-a25b-dde10df0787c", | ||
184 | "last_modified": "2023-11-10T08:20:34.943144", | 184 | "last_modified": "2023-11-10T08:20:34.943144", | ||
185 | "metadata_modified": "2023-11-10T08:20:34.951535", | 185 | "metadata_modified": "2023-11-10T08:20:34.951535", | ||
186 | "mimetype": "text/csv", | 186 | "mimetype": "text/csv", | ||
187 | "mimetype_inner": null, | 187 | "mimetype_inner": null, | ||
188 | "name": "Data Kesehatan Masyarakat Prov. Kaltim Tahun | 188 | "name": "Data Kesehatan Masyarakat Prov. Kaltim Tahun | ||
189 | 2016-2020.csv", | 189 | 2016-2020.csv", | ||
190 | "package_id": "ef5be046-a783-4b68-bfcd-0b34c852655d", | 190 | "package_id": "ef5be046-a783-4b68-bfcd-0b34c852655d", | ||
191 | "position": 1, | 191 | "position": 1, | ||
192 | "resource_type": null, | 192 | "resource_type": null, | ||
193 | "size": 2050, | 193 | "size": 2050, | ||
194 | "state": "active", | 194 | "state": "active", | ||
195 | "url": | 195 | "url": | ||
196 | -a25b-dde10df0787c/download/kesehatan-masyarakat-tahun-2016-2020.csv", | 196 | -a25b-dde10df0787c/download/kesehatan-masyarakat-tahun-2016-2020.csv", | ||
197 | "url_type": "upload" | 197 | "url_type": "upload" | ||
198 | }, | 198 | }, | ||
199 | { | 199 | { | ||
200 | "cache_last_updated": null, | 200 | "cache_last_updated": null, | ||
201 | "cache_url": null, | 201 | "cache_url": null, | ||
202 | "created": "2023-11-10T08:21:07.037367", | 202 | "created": "2023-11-10T08:21:07.037367", | ||
203 | "datastore_active": false, | 203 | "datastore_active": false, | ||
204 | "description": "", | 204 | "description": "", | ||
205 | "format": "XLSX", | 205 | "format": "XLSX", | ||
206 | "hash": "", | 206 | "hash": "", | ||
207 | "id": "7503c8ef-c304-4928-85d9-44c3c4e2ea24", | 207 | "id": "7503c8ef-c304-4928-85d9-44c3c4e2ea24", | ||
208 | "last_modified": "2023-11-10T08:21:07.019239", | 208 | "last_modified": "2023-11-10T08:21:07.019239", | ||
209 | "metadata_modified": "2023-11-10T08:21:32.750345", | 209 | "metadata_modified": "2023-11-10T08:21:32.750345", | ||
210 | "mimetype": | 210 | "mimetype": | ||
211 | "application/vnd.openxmlformats-officedocument.spreadsheetml.sheet", | 211 | "application/vnd.openxmlformats-officedocument.spreadsheetml.sheet", | ||
212 | "mimetype_inner": null, | 212 | "mimetype_inner": null, | ||
213 | "name": "MS-Ind Kesehatan Masyarakat.xlsx", | 213 | "name": "MS-Ind Kesehatan Masyarakat.xlsx", | ||
214 | "package_id": "ef5be046-a783-4b68-bfcd-0b34c852655d", | 214 | "package_id": "ef5be046-a783-4b68-bfcd-0b34c852655d", | ||
215 | "position": 2, | 215 | "position": 2, | ||
216 | "resource_type": null, | 216 | "resource_type": null, | ||
217 | "size": 14558, | 217 | "size": 14558, | ||
218 | "state": "active", | 218 | "state": "active", | ||
219 | "url": | 219 | "url": | ||
220 | 304-4928-85d9-44c3c4e2ea24/download/ms-ind-kesehatan-masyarakat.xlsx", | 220 | 304-4928-85d9-44c3c4e2ea24/download/ms-ind-kesehatan-masyarakat.xlsx", | ||
221 | "url_type": "upload" | 221 | "url_type": "upload" | ||
222 | }, | 222 | }, | ||
223 | { | 223 | { | ||
224 | "cache_last_updated": null, | 224 | "cache_last_updated": null, | ||
225 | "cache_url": null, | 225 | "cache_url": null, | ||
226 | "created": "2023-11-10T08:21:32.758457", | 226 | "created": "2023-11-10T08:21:32.758457", | ||
227 | "datastore_active": false, | 227 | "datastore_active": false, | ||
228 | "description": "", | 228 | "description": "", | ||
229 | "format": "XLSX", | 229 | "format": "XLSX", | ||
230 | "hash": "", | 230 | "hash": "", | ||
231 | "id": "6fd3a284-18b0-456e-8c0b-146ad238f1d7", | 231 | "id": "6fd3a284-18b0-456e-8c0b-146ad238f1d7", | ||
232 | "last_modified": "2023-11-10T08:21:32.737844", | 232 | "last_modified": "2023-11-10T08:21:32.737844", | ||
233 | "metadata_modified": "2023-11-10T08:21:32.750566", | 233 | "metadata_modified": "2023-11-10T08:21:32.750566", | ||
234 | "mimetype": | 234 | "mimetype": | ||
235 | "application/vnd.openxmlformats-officedocument.spreadsheetml.sheet", | 235 | "application/vnd.openxmlformats-officedocument.spreadsheetml.sheet", | ||
236 | "mimetype_inner": null, | 236 | "mimetype_inner": null, | ||
237 | "name": "MS-Var Kesehatan Masyarakat.xlsx", | 237 | "name": "MS-Var Kesehatan Masyarakat.xlsx", | ||
238 | "package_id": "ef5be046-a783-4b68-bfcd-0b34c852655d", | 238 | "package_id": "ef5be046-a783-4b68-bfcd-0b34c852655d", | ||
239 | "position": 3, | 239 | "position": 3, | ||
240 | "resource_type": null, | 240 | "resource_type": null, | ||
241 | "size": 12728, | 241 | "size": 12728, | ||
242 | "state": "active", | 242 | "state": "active", | ||
243 | "url": | 243 | "url": | ||
244 | 8b0-456e-8c0b-146ad238f1d7/download/ms-var-kesehatan-masyarakat.xlsx", | 244 | 8b0-456e-8c0b-146ad238f1d7/download/ms-var-kesehatan-masyarakat.xlsx", | ||
245 | "url_type": "upload" | 245 | "url_type": "upload" | ||
246 | } | 246 | } | ||
247 | ], | 247 | ], | ||
248 | "state": "active", | 248 | "state": "active", | ||
249 | "tags": [ | 249 | "tags": [ | ||
250 | { | 250 | { | ||
251 | "display_name": "kesehatan", | 251 | "display_name": "kesehatan", | ||
252 | "id": "c3c4f421-7824-4906-9fef-44115d99b6c4", | 252 | "id": "c3c4f421-7824-4906-9fef-44115d99b6c4", | ||
253 | "name": "kesehatan", | 253 | "name": "kesehatan", | ||
254 | "state": "active", | 254 | "state": "active", | ||
255 | "vocabulary_id": null | 255 | "vocabulary_id": null | ||
256 | }, | 256 | }, | ||
257 | { | 257 | { | ||
258 | "display_name": "kesmas", | 258 | "display_name": "kesmas", | ||
259 | "id": "9155185a-b7eb-46e9-8c6b-8b224a3d3973", | 259 | "id": "9155185a-b7eb-46e9-8c6b-8b224a3d3973", | ||
260 | "name": "kesmas", | 260 | "name": "kesmas", | ||
261 | "state": "active", | 261 | "state": "active", | ||
262 | "vocabulary_id": null | 262 | "vocabulary_id": null | ||
t | t | 263 | }, | ||
264 | { | ||||
265 | "display_name": "masyarakat", | ||||
266 | "id": "34c0ffbe-ce7c-4e03-8e86-3505c34c378e", | ||||
267 | "name": "masyarakat", | ||||
268 | "state": "active", | ||||
269 | "vocabulary_id": null | ||||
263 | } | 270 | } | ||
264 | ], | 271 | ], | ||
265 | "title": "Data Kesehatan Masyarakat Prov. Kaltim Tahun 2016-2020", | 272 | "title": "Data Kesehatan Masyarakat Prov. Kaltim Tahun 2016-2020", | ||
266 | "type": "dataset", | 273 | "type": "dataset", | ||
267 | "url": "https://sidata.kaltimprov.go.id/", | 274 | "url": "https://sidata.kaltimprov.go.id/", | ||
268 | "version": "1.0" | 275 | "version": "1.0" | ||
269 | } | 276 | } |